Mohon tunggu...
Sheila Grenvani
Sheila Grenvani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Trisakti School Of Management Student

No Effort Betrays Results

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Sih Memimpin dengan Mengikutsertakan Hati?

29 September 2021   14:04 Diperbarui: 29 September 2021   14:07 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Untuk menjadi sukses di lingkungan saat ini, Anda membutuhkan semua manajer yang menggunakan kepala dan hati mereka. Manajer harus menggunakan kepala mereka untuk menangani masalah organisasi seperti tujuan dan strategi, rencana produksi, struktur, keuangan, masalah operasional, dll. 

Anda juga harus menggunakan hati Anda untuk menangani masalah manusia, seperti memahami, mendukung, dan mengembangkan orang lain. 

Di masa ketidakpastian dan perubahan yang cepat, penting untuk menggunakan hati Anda dalam kepemimpinan. Isu-isu saat ini yang menuntut para eksekutif untuk menempatkan hati dan pikiran mereka ke dalam tindakan termasuk bagaimana memberi orang rasa tujuan ketika perubahan besar terjadi hampir setiap hari, bagaimana membuat karyawan merasa dihargai di saat PHK massal dan ketidakamanan pekerjaan, dan dihormati; dan bagaimana menjaga moral dan motivasi tetap tinggi dalam menghadapi kebangkrutan dan pembubaran bisnis, skandal etika, dan krisis ekonomi

Pola pikir eksekutif selalu memainkan peran kunci dalam keberhasilan perusahaan. Dalam dunia perubahan yang cepat dan terputus-putus, faktor terpenting bagi keberhasilan eksekutif dan organisasi mungkin adalah kemampuan untuk mengubah atau memperluas model mental yang mereka miliki.

Mengapa emosi itu dikatakan penting?

Dalam sebuah penelitian dikatakan bahwa mereka yang lebih ekspresif dari emosi mereka sendiri dan lebih selaras dengan emosi orang lain menghasilkan lebih banyak uang. Salah satu alasannya adalah karena para pemimpin yang memanfaatkan dan mengarahkan kekuatan emosi untuk meningkat kepuasan mereka,dan moral mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun