Mohon tunggu...
Sheila Dwianisatul
Sheila Dwianisatul Mohon Tunggu... Seniman - Sheila Dwi anisatul

Bismillahirrahmanirrahim

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Permainan Teman Sebaya Saat Ini

11 Maret 2020   22:14 Diperbarui: 11 Maret 2020   22:14 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam perkembangan psikologi maupun sosial emosional anak, banyak faktor yang menjadi latar dibalik semua perkembangan tersebut. Dan perkembangan anak juga termasuk hasil gaya pengasuhan orang tua, dari apa yang diajarkan orangtua lah anak akan mulai membentuk dirinya. 

Orang tua juga memberi tahu dan mengajari tentang sosial, memperkenalkan gender terhadap anaknya. Lalu bagaimana jika anak menghadapi teman sebaya, dan permainan pada perkembangan zamannya??

Semua orang pasti tidak ingin disebut kudet(kurang update) seiring  tempat lingkungan yang ditinggali dan teman disekelilingnya pasti selalu berubah dari yang tidak tahu menjadi tahu, tidak mengenal menjadi terkenal, tidak suka menjadi suka itulah perkembangannya. 

Seperti zaman ini anak dalam bermain bisa digolongkan menjadi tiga yaitu, anak yang aktif, biasanya identik dengan banyak teman, banyak bicara dan banyak tingkah( jail). 

Lalu anak biasa saja, anak ini yang tidak banyak bicara tetapi melakukan dengan tindakan biasanya tidak banyak teman dan kemana" selalu sendiri itu sudah terbiasa. Dan anak terkucilkan anak yang selalu menjadi bahan ejekan temannya, selalu diam menyendiri. 

Anak dalam hal bermain saja pilih" entah permainannya atau teman sebayanya bagaimana terjadi seperti itu ? Itu semua tergantung emosional dan hati dan moodnya yang sering naik turun, egoisasi dirinya sangat tinggi. 

Banyak sekali contohnya anak mulai kelas 5 SD memulai aksi meniru temannya yang berdandan seperti kaos kaki panjang hingga ke lutut dan memakai rok pendek, karena dari hal itu temanya bisa terkenal makanya mengikuti dirinya. Dalam lingkungan rumah orang tua bisa memantau lebih jelas melihat anaknya berteman dengan siapa dan bermain seperti apa yang dimainkan baik atau tidak. 

Permainan adalah sebuah aktivitas yang menyenangkan dengan melibatkan fungsi dan bentuknya bervariasi. Permainan juga membuat anak dapat membuang kelebihan energi dan melepaskan ketengangan yang tersimpan. 

Tetapi Permainan dizaman ini sungguh membuat khawatir orang tua dan sekitarnya. Diindonesia baru dikabarkan dengan berita di Sekolah Dasar seorang anak laki-laki yang diam atau terkucilkan dipukuli, ditendang, dianiaya oleh teman"nya sendiri hingga meninggal, bahkan guru pun tidak ada yang mengetahui hal itu.

Orang tua pun kecewa dengan perbuatan teman"nya yang tidak memanusiakan manusia. Karena asuh orang tua dirumah dan pergaulan teman" yang nakal . Permainan yang tidak sehat seperti bermain di warnet, sudah memulai melihat film" porno yang mengotori pikiran, melihat aksi" perang di YouTube dan Vidio di sosial media. 

Begitulah perkembangan zaman yang mulai kejam. Orang tua yang harus tanggung jawab atas pengasuhan yang baik agar menjadi anak yang baik juga, bisa memfasilitasi anak dengan baik tidak berlebihan, dan tidak membuat anak sedih atau memiliki dendam pribadi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun