Mohon tunggu...
Sheila
Sheila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Money

Pemulihan APBD 2021 Kabupaten Banyuwangi

25 Maret 2021   15:58 Diperbarui: 25 Maret 2021   16:14 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau biasa disebut dengan APBD ialah suatu rancangan tahunan mengenai keuangan dari pemerintah daerah dengan kurun waktu tertentu guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan  pelayanan umum disuatu daerah. Anggaran daerah ini disetujui dan dibahas oleh Pemerintah Daerah dan DPRD lalu ditetapkan melalui peraturan daerah . Kementrian Keuangan mengatakan bahwasanya manfaat APBD disini yaitu untuk pengelolaan uang daerah dalam skala besar yang dilaksanakan dengan maksimal dan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ini berasal dari beberapa sumber seperti :

  • Dana bagi Hasil (DBH) meliputi Pajak Bangunan dan Pajak bumi, Pajak penghasilan dan bagian perolehan hak Tanah dan Bangunan
  • Dana alokasi Umum (DAU) meliputi dana dari APBN
  •  Pendapatan Asli daerah (PAD) meliputi laba dari BUMN, Modal penyertaan BUMD dan modal swasta
  • dan Dana Alokasi Khusus (DAK) meliputi kucuran dana dari pendapatan APBN untuk daerah tertentu sesuai dengan prioritas nasional

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebenarnya memiliki  nominal jumlah yang berbeda antar daerah satu dengan yang lain, dimana dapat dilihat dari sumber pendapat daerah tersebut dengan  strategi dan rancangan dalam usaha meningkatkan pendapatan.

Pada tahun 2020 APBD Banyuwangi  dengan pendapatan sekitar Rp. 3,339 Triliun . Pendapatan ini  berasal dari, Pendapatan Ali Daerah (PAD) sebsar Rp. 595,312 Miliiar, Dana perimbangan sebesar Rp. 2,448 Triliun dan yang terakhir pendapatan lain lain sebesar Rp.296,364 Miliar. Sesuai dengan UUD 1945 pemerintah daerah perlu mengalokasikan dana Pendidikan sebesar 20%, tetapi banyuwangi melebihin 20% tepatnya menjadi 33%.

Bupati Azwar Annas kala itu mengatakan program atau Rencana pada APBD ini ditujukan dalam rangka penguatan SDM, dimana bertujuan membantu menyiapkan kaum milenial agar lebih terampil serta mendorong sekolah agar lebih kreatif. Tak hanya itu ternyata program untuk Bumil risti (Ibu Hamil berisiko tinggi) ini termasuk pada program SDM yang berkualitas Sehingga tidak asing lagi apabila banyuwangi memiliki pengalokasian SDM tertinggi dengan pengeluaran Rp. 1,1 Triliun untuk Pendidikan.

 APBD di Banyuwangi pada tahun 2020 mengalami banyak perubahan, dikarenakan pandemi covid-19 yang mampu merubah rancangan strategi mendesak Sehingga keluarlah  dana Raperda tahun 2020 sebesar Rp. 496 Miliar. Pendapatan APBD ini digunakan untuk penanganan covid dari bulan kebulan, pencegahan dimulai bulan April para warga mendapat bantuan sosial (BLT, Program Keluarga harapan dan bantuan tunai dari Mentri sosial untuk 35.000 warga terdampak covid -19

Perbulan juli Kembali menyalurkan rincian sembako  hingga bulan Agustus seperti beras 15kg, 1 liter minyak goreng dan 5 kaleg sarden. Tahun terberat banyuwangi idlah ditahun 2020 ini karena pemerintah mendapat ujian dalam masalah pembagian alokasi dana APBD yang awalnya digunakan untuk peningkatan SDM kini terpaksa harus diputa Kembali untuk merubah ke upaya pencegahan Covid-19 dimasa pandemic seperti ini. Posko Kesehatan pun dibangun dijalan perbatasan Banyuwangi, dimana daerah persimpangan yang tidak memiliki posko ini akan dibangunkan gunanya sebagai posko pengecekan Kesehatan tepatnya untuk posko pemeriksaan. Kucuran dana alokasi ditahun ini pun mengalami masalah yang lumayan berpengaruh dengan nominal dana yang terbilang lumayan juga.

Alokasi dana APBD pada tahun 2021 mengalami penurunan dari tahun 2020, pada tahun 2020 APBD yang keluar sebesar Rp. 3,3 Triliun kini  mengalami penurunan sebesar 600 Miliar dan Pada tahun 2021 Alokasi dana APBD keluar hanya Rp. 2,7 Triliun. Penyusunan Raperda APBD tahun 2021 disini terfokuskan kepada upaya untuk pemulihan Ekonomi yang telah terpuruk ditahun sebelumnya, seperti contoh ekonomi disektpr UMKM dan pertanian.

Bupati Annas memaparkan apabila pemulihan APBD 2021 ini perlu memandang kepada sector usaha menengah dikarena banyuwangi juga memiliki luas yang cukup besar sehingga diharapkan segera mendapatkan penanganan utama  secara maksimal setelah dari pacsa diterpa pandemi covid-19. Program Pemulihan ini secara umum berpihak kepada kepentingan public, tetapi tetap dalam eksitensi penyelenggaran pemerintah.

Pemfokusan pemulihan APBD tahun 2021 ini adalah peningkatan kualitas UMKM dengan pemberian kegiatan seperti contoh pelatiaan, pembinaan, modal usaha kerja, usaha sederhana dan kerja sama usaha. Rencana rincianlain terhadap pemulihan APBD juga ditujukan kepada guru honorer terdata diDapodik 1.908 orang, tegana kerja honorer K-2 yang belum lulus P3K sejumlah 226 orang,  dan guru Honorer Belum terdata sekitar 1.3385 orang.

Selanjutnya pemulihan perlu diadakan pada sector pertanian dimana pertumbuhan dibidang ekonomi pertanian ini diasumsukan dana sebesar 4,3 persen hingga 5,4 persen. Usaha yang dilakukan disini lebih mengutamakan kepada peningkatan revitalisasi pertanian dengan optimilasisasi pasca usaha  dan pasca pengolahan  panen. Usaha lainya dengan menyalurkan fasilitas dan sarana produksi pertanian seperti halnya obat-obatan, pupuk subsidi dan benih untuk ditanam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun