Mohon tunggu...
shefira azzahrah
shefira azzahrah Mohon Tunggu... Lainnya - Start with Bismillah

Saat semua terasa sulit, maka lihatlah orang tuamu yang selalu menemukan jalan untuk KESUKSESANMU

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Permasalahan Profesi Pendidik PAUD

19 April 2022   22:31 Diperbarui: 19 April 2022   22:34 6223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara terkait menjadi pendidik PAUD yang profesional, sebelum itu perlu diketahui bahwa guru harus berperan aktif dalam menghadapi anak usia dini, termasuk aspek kehidupan dan pembelajaran di lingkungan sekolah PAUD. 

Menjadi guru PAUD adalah hakikat mengabdi dan hidup sebagai guru PAUD, yang harus dimaknai berbeda dan dijalani dengan sepenuh hati, tanpa mengharapkan peniruan apapun. Pendidikan dan pendidikan tidak didasarkan pada realisasi keinginan material, tetapi panggilan kognitif dan empiris ke pikiran untuk mendidik anak-anak di tanah air.

Arti dari profesional itu sendiri adalah seseorang yang melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan yang menjadi sumber penghasilan dalam kehidupannya. 

Hal ini diperlukan mempunyai kemampuan yang ahli dalam bidang tersebut dan memenuhi standar atau kode etik serta memerlukan pendidikan profesi. Ciri -- ciri dari profesi yaitu berkompetan dalam bidang yang ditekuni, adanya objek praktis (siswa), rela berkorban demi profesi tersebut, mahir dalam berkomunikasi serta ikut serta dalam organisasi profesi.

Lalu, permasalahan apa yang sedang dihadapi oleh guru PAUD di Indonesia? Berikut adalah permasalahnya.

  • Kualitas guru paud yang masih kurang. Guru PAUD di Indonesia masih sangat banyak yang belum atau tidak lulus S1 PGPAUD/ Sarjana PAUD. Hal ini lah yang menyebabkan kualitas guru di Indonesia kurang baik, karena itu bisa menjadi kesalahan dalam mendidik anak usia dini yang dimana profesi tersebut harus paham terkait ilmu-ilmu kepaudan.

  • Minimnya jumlah guru PAUD. Kita tahu bahwa anak-anak suka bermain, jadi anak-anak yang sangat aktif tidak bisa diam. Jika ruang kelas sempit dan tidak ada cukup guru, suasana di dalam kelas bisa berisik. Sebagai siswa PAUD, Anda juga perlu membantu pemerintah menyebarluaskan informasi tentang kebijakan pemerintah mengenai pentingnya PAUD. Banyak lulusan SMA yang ingin melanjutkan studi dan mengikuti kursus PAUD

  • Kurangnya memrataan guru PAUD. Sebagai contoh, di daerah terpencil dan terpencil, kita sering melihat dan mendengar tentang kekurangan guru di daerah tersebut. Hal yang sama berlaku untuk guru PAUD, bahkan di daerah terpencil dan terpencil. Sebagian besar guru di kota masih kekurangan guru PAUD. Ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan kekurangan guru di sekolah, khususnya PAUD. Misalnya masalah sarana dan prasarana yang kurang memadai, kesejahteraan guru, dll masih jauh dari harapan.

  • Kesejahteraan Guru. Kesejahteraan guru Indonesia, khususnya guru PAUD, tetap menjadi perhatian utama. Guru PAUD memiliki pendapatan yang sangat rendah dan tampaknya sulit untuk memenuhi kebutuhan mereka. Khususnya bagi guru PAUD yang masih berstatus guru honorer atau on call. Situasi ini mendorong guru PAUD untuk mencari penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

Pengembangan profesional pendidik PAUD nonformal secara umum dapat dilakukan melalui dua jalur yaitu jalur individu dan jalur kelembagaan. 

Jalur perseorangan adalah kegiatan pengembangan keprofesian yang dilakukan secara langsung atau tidak langsung oleh siapa saja yang melaksanakan pekerjaan dan tugas seorang pendidik (guru, tutor, atau sebutan lain). 

Jalur kelembagaan merupakan upaya pengembangan profesi pendidik PAUD, yang dilakukan melalui lembaga pendidikan formal dan informal serta lembaga khusus. Selanjutnya yaitu penanganan dan Upaya

1. Meningkatkan profesionalisme Guru, yang dimana guru dituntut untuk memiliki hal dibawah ini:

  • Guru memiliki komitmen yang besar pada disiswa dan peroses belajarnya.
  • Guru menguasai materi yang akan disampaikan
  • Guru bertanggung jawab dalam profesinya
  • Guru mampu berfikir sistematis

2. Peningkatan kelayakan mengajar dan kesejahteraan guru

3. Memberikan tujangan yang layak

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun