Assalamu'alaikum sobat kompas...
Oke, jika artikel sebelumnya kita udah bahas salah satu macam macam kecerdasan emosional yaitu Self Management atau Manajemen diri, kali ini kita akan bahas Self Awareness atau kesadaran diri.
Perlu kita ketahui, kesadaran diri atau self-awareness adalah kemampuan untuk mengenali emosi seseorang dan mengapa seseorang merasakan apa yang mereka rasakan dan efek perilaku seseorang terhadap orang lain. Kemungkinan-kemungkinan tersebut menurut Charlesworth (2011: 417) antara lain; kemampuan mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan jelas, kemampuan membela diri dan  pendapat (sikap asertif), kemampuan memimpin dan mengendalikan diri serta berdiri  (kemandirian), kemampuan terhadap kemampuan mengenali kelebihan dan kekurangan setiap orang dan bahagia meskipun kelemahan kita (kemandirian).Â
Persepsi diri  setiap anak (persepsi individu) berbeda-beda. Oleh karena itu, guru harus memiliki metode yang sesuai untuk mengoptimalkan kognisi individu pada anak. Cara yang benar adalah dengan membentuk perilaku anak sedemikian rupa sehingga kesadaran individunya dapat ditingkatkan melalui kebiasaan.Â
Jika kebiasaan merupakan respons terhadap suatu perilaku maka respons yang diperoleh dari tindakan yang sama tidak akan sama karena tindakan manusia dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman hidup. Mulyasa (2012: 89) berpendapat bahwa kebiasaan adalah perbuatan sehari-hari yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama, sehingga menjadi  kebiasaan dan diikuti oleh masyarakat. Orang dapat menyimpulkan dari sesuatu yang baru bahwa kebiasaan dapat bersifat pribadi karena hanya dilakukan  oleh individu.Â
Kesadaran diri atau persepsi diri pada masa kanak-kanak memiliki keterampilan yang dapat mengembangkan rasa sikap tersebut, yaitu:Â
1. Identifying emotions (idenftikiasi emosi).
Dengan mengidentifikasi emosi, kita dapat mengontrol dan mengidentifikasi emosi kita  termasuk sikap emosional, misalnya: anak  suka memukul dan tidak sabar, anak adalah anak yang mudah marah dan tidak bisa mengendalikan emosinya, yang mana sekarang? dapat diidentifikasi dengan mudah perasaan marahÂ
2. Accurate self-perception (persepssi tentang diri)Â
Anak telah menyadari dirinya sendiri, bahwa anak dapat mengetahui kepribadiannya dengan mudah sedih, mudah bahagia dan lain-lain.Â
3. Recognizing self efficacy (Mengenali kelebihan)