Mohon tunggu...
shefira azzahrah
shefira azzahrah Mohon Tunggu... Lainnya - Start with Bismillah

Saat semua terasa sulit, maka lihatlah orang tuamu yang selalu menemukan jalan untuk KESUKSESANMU

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Peran Orangtua dalam Pembentukan Identitas Gender Anak

13 Oktober 2021   12:51 Diperbarui: 13 Oktober 2021   12:58 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hallooo.... assalamu'alaikum sobat kompas. Apa kabar hari ini? Sehat yaa. Oke minggu ini aku akan memaparkan topik tentang peran orang tua dalam pengenalan Gender pada anak usia dini. Ada yang masing bingung dengan pengenalan gender? Nah pas banget nih, artikel ini cocok buat kamu. Semoga suka dan jangan lupa beri rating juga yaaa. Selamat membaca sobat komoas.

Orang tua adalah madrasah pertama bagi anak anak nya. Orang tua memilik peran yang sangat penting dalam kehidupan sang anak. Peran yang dimaksud disini adalah membimbing anak, merawat anak, mengajarkan anak tentang ilmu agama, akhlak, dan satu lagi yaitu mengenalkan anak mengenai nilai nilai yang ada keterkaitannya dengan gender. Tidak asing lagi bukan?

Kata gender pada umumnya sering di dengar, namun sebagian orang merasa kurang nyaman saat mendengarkan kata kata tersebut. Mengapa demikian? Mungkin karena kata gender ini cenderung mengarah ke arah barat jadi perspektif orang timur sedikit berbeda, dan lagi mind set orang orang tentang gender yaitu adanya perbedaan laki laki dan perempuan yang dimana laki laki yang bekerja sedangkan perempuan cukup didapur padahal bisa saja keduanya berbalik.

Pengertian gender sebetulnya sangatlah berbeda dengan pengertian jenis kelamin. Gender bukan hanya sekedar laki laki dan perempuan, tetapi gender yang dimaksud disini adalah mengacu pada peran antara laki laki dan perempuan yang perkembang pada lingkungan yang berbeda. Gender merupakan perbedaan sosial jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan, yang cocok dengan konsep kultural, baik secara perilaku, karakteristik, atau mentalnya.

Adapun teori tentang pembentukan indentitas gender kepada anak usia dini yang terbagi menjadi 3 tipe yaitu :

1. Teori Psikoanalitik
Freud berpendapat bahwa peran jenis kelamin anak ditentukan pada fase falik. Anak akan mencontoh orang tuanya lalu mengidentifikasikan nya secara mandiri sesuai dengan jenis kelaminnya.
2. Teori environmental
Memaparkan bahwa perkembangan ini mengarah pada 3 elemen yaitu stimulus, respons ke stimulus, dan yang terakhir perilaku ke stimulus. Motivasilah yang akan memperkuat perkembangan nya dan hukuman lah yang memperburuk perkembangan nya.
3. Teori kognitif
Menjelaskan bahwa perkembangan gender anak dapat dibentuk dengan kemampuan kognitif anak, ketertarikan, dan karakteristik masing-masing.

Stereotip gender, yaitu gambaran atau keyakinan tentang laki laki dan perempuan. Asumsi asumsi budaya yang mengharapkan bahwa seseorang mempunyai karakteristik yang sesuai dengan jenis kelaminnya. 

Stereotip gender ini terdapat informasi tentang sikap, fisik, dan kepribadian. Hurlock (1999:157) berpendapat stereotip ini memiliki fungsi yaitu sebagai pedoman perkembangan anak. Dari awal anak sudah dibiasakan atau dilatih dalam kehidupan sehari-harinya dengan kegiatan yang sesuai jenis kelaminnya

Tahapan aspek perkembangan Indentitas Gender

1. Remaja dan Dewasa
Seseorang yang memahami diri dengan stereotip gender yang berhubungan dengan jenis kelamin nya atau tidak sehingga, seseorang mampu memelihara stereotip jenis kelaminnya atau lawan jenis.
2. Masa kanak-kanak akhir
Anak akan belajar secara budaya atau karakteristik gender yang cocok atau tidak cocok. Pada usia ini stereotip gender mulai ada pada diri anak.
3. Usia 2 sampai 4 tahun
Anak akan belajar ketegori sosial pada perempuan maupun laki laki, dan mamahami atau memberi lebel bahwa dia anak laki laki atau perempuan. Meskipun pemahamannya hanya sebatas itu saja
4. Konsepsi
Gen gen yang menentukan bahwa itu bayi laki laki atau perempuan.
 
Peran kita dalam pembentukan identitas gender pada sang anak atau peserta didik, selain menanamkan ajaran agama, sikap atau norma norma kehidupan, keluarga juga harus menanamkan gerder kepada mereka. 

Karena lagi lagi keluargalah yang mempengaruhi perkembangan anak dimasa depan. Kalo pembentukan identitas gender tentunya seperti mengajarkan bahwa laki laki itu harus menganut sifat maskulin dan sedangankan yang perempuan bersifat feminim. Nah adaoun hal hal yang bisa mempengaruhi perkembangan identitas gender seperti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun