Mohon tunggu...
Nurry Savitri
Nurry Savitri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Just a mom

Penikmat Kopi, Penyuka Sastra

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Pelari Satu Hari

24 Oktober 2014   16:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:53 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14141163281243376886

[caption id="attachment_330863" align="aligncenter" width="300" caption="The Jakarta Marathon"][/caption]

Olahraga lari kini semakin digemari banyak orang. Mulai dari anak-anak hingga orang tua. Tak hanya menyehatkan, kini lari juga selalu turut andil dalam setiap kegiatan atau perayaan tertentu. Bahkan, hampir semua negara mengadakan lomba lari untuk mengisi perayaan di negaranya. Misalnya saja di Australia ada Great Ocean Road Marathon, Gold CostAirport Marathon, Australian Outback Marathon, City to Surf, Sydney Running Festival, dan Melbourne Marathon. Di Jepang ada Tokyo Marathon, dan di Indonesia yang sebentar lagi akan segera dilaksanakan yaitu Jakarta Marathon.

Beberapa lomba lari pun terkadang tak hanya dilakukan secara monoton, tetapi juga dikemas dalam kegiatan seni yang apik seperti The Color Run. Ini adalah kegiatan lomba lari yang unik dan menekankan unsur kesehatan, kebahagiaan dan ekspresi diri. Semua cara-cara unik yang dilakukan itu semakin menggugah masyarakat untuk turut serta meramaikan lomba lari.

Saya sendiri termasuk orang yang terkadang ikut ‘nimbrung’ dalam kegiatan lomba lari. Kenapa saya katakan cuma ‘ikut nimbrung’? Sebab, sejatinya saya adalah tipikal orang yang tidak begitu suka dengan olahraga. Mungkin bawaan badan saya yang kecil dan kurus ini kali yaa... LOL

Nah, ngomong-ngomong soal lomba lari, pernah sekali dalam seumur hidup saya mengikuti lomba lari. Pengalaman saya waktu itu sesuatu sekali rasanya. Saya yang selalu remidi saat pelajaran olahraga waktu SMA, bisa ikut lomba lari? Tak disangka dan tak diduga.

Saat perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus lalu, kebetulan desa saya menyelenggarakan berbagai macam lomba, salah satunya lomba lari. Pesertanya pun mulai dari anak-anak hingga dewasa. Waktu itu saya asal saja ikut daftar lomba lari. Rutenya mulai dari batas desa saya ke arah barat mengitari desa tetangga lalu kembali ke desa saya. Yah, cukup dekat lah mungkin hanya 5 kilometer saja jaraknya.

Peserta dibagi dalam dua kategori, anak-anak dan dewasa. Laki-laki dan perempuan tentunya juga dibedakan cara penilaiannya. Karena usia saya sudah 20-an jadi panitia memasukkan saya kategori dewasa. Saya sih manut saja apa kata panitia.

Ternyata waktu lomba lari dimulai, lawan saya adalah ibu-ibu semua. Jadi berasa muda sendiri, hahaha.... Dengan tetap semangat dan waspada, saya pun berusaha berlari sekuat tenaga. Ibu-ibu yang lain juga tak kalah semangat. Tapi, di tengah perjalanan yah namanya juga ibu-ibu, ajang lomba lari yang seharusnya siapa cepat dia dapat, malah jadi arisan berjalan. Mereka beralasan lelah dan lomba larinya berubah menjadi jalan santai plus arisan bersama alias ngobrol  di jalan.

Saya yang merasa nggak nyambung dengan obrolan ibu-ibu itu tetap saja melanjutkan pelarian *eh lomba lari maksudnya.  Kali ini agak sedikit santai, karena musuhnya pada sibuk ngobrol sih. Sekitar 20 menit saya pun sampai di garis finish. Dengan wajah berseri-seri panitia menyambut dan mengelu-elukan nama saya.

Beberapa menit panitia juga dibuat celingukan, karena setelah saya tak ada lagi yang memasuki garis finish. Setelah menunggu peserta lain tiba, akhirnya panitia menetapkan sayalah juara lomba lari untuk kategori perempuan dewasa. Horee.... Senang sih akhirnya pernah merasakan jadi juara lomba lari meskipun hanya satu hari. Itupun karena musuhnya pada asik ngobrol sendiri. Hahaha....

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun