Mohon tunggu...
salasa murni izha nurbayity
salasa murni izha nurbayity Mohon Tunggu... Lainnya - communication science'18

hobi menulis cita-cita jadi jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sebentar namun Melekat, Itulah Istimewanya Nangtung

17 September 2021   18:05 Diperbarui: 17 September 2021   18:12 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan penyuluhan dari mahasiswa untuk warga ialah dimana warga Nangtung masih kurang akan pengetahuan pemasaran pada Era Digital seperti saat ini. Dimana para warga meminta kepada kami untuk memberikan sedikit kurang lebihnya pengetahuan akan strategi-strategi pemasaran masa kini. Para warga Nangtung sendiri masih menjual hasil-hasil panen mereka ke tengkulak atau yang bisa disebut perantara lalu kemudian dipasarkan lagi. 

Penjualan yang seperti itu tentunya membuat sedikitnya keuntungan bagi para warga sebagai petani, maka dari itu kami menyediakan penyuluhan strategi pemasaran yang didampingi oleh salah satu dosen pembimbing kami dari Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Nasional.

Waktu terus berjalan, kegiatan pengabdian kami pun telah sampai pada penghujungnya yaitu kegiatan pentas seni.  Dimana kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan persaudaraan diantara peserta Comcare dengan warga Nangtung. 

Di dalam kegiatan pentas seni ini ada salah satu hasil dari pengabdian yang dilakukan oleh tim pengajar, yaitu pembacaan puisi dan penampilan tokecang oleh anak-anak Kampung Nangtung. Lalu, kami para peserta juga memberikan penampilan-penampilan terbaik kami di Kampung Nangtung yang katanya sunyi kalau dimalam hari. Melalui penampilan inilah kami bertujuan untuk memberikan suasana baru dan menghibur para warga. 

Tak sampai disitu, kami mendapatkan suatu hal yang sangat menyentuh hati kembali, yaitu warga  Kampung Nangtung memberikan satu penampilan spesial mereka untuk kami, yaitu penampilan Kuda Renggong yang menjadi salah satu kesenian khas Jawa Barat sebagai penutup dari pentas seni malam itu.

Di malam terakhir kami berada di Kampung Nangtung, malam itu merupakan malam dimana kami berpencar untuk istirahat dirumah-rumah warga. Satu malam itu merupakan malam yang paling indah, yang paling berharga, yang paling istimewa untuk kami. Pada malam itu kami tahu, bagaimana sepenuhnya apa yang dirasakan warga ketika kami tiba-tiba ada diantara mereka, kami masuk ke dalam lingkungan tempat mereka tinggal, ketika kami menjadi bagian dari mereka, ketika mereka menganggap kami seperti keluarga mereka sendiri.

Nangtung, begitu indahnya dirimu. Hal-hal yang telah kita lalui bersama selama 5 hari itu begitu menusuk ketulang sehingga kami tak akan pernah melupakannya. 

Semoga apa yang kami beri dapat menjadi manfaat dan dapat selalu dijaga oleh kalian. Dan apa yang telah kita lalui bersama menjadi salah satu momen terhangat dan berharga yang selalu teringat untuk kita yang terlibat. Kegiatan ini telah berakhir, namun hubungan diantara kita tidak akan pernah berakhir. Sampai bertemu dilain waktu Nangtung. Jayaaa..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun