Mohon tunggu...
Sharon Aprilia
Sharon Aprilia Mohon Tunggu... Penulis - Tempat Menulis

Salam damai

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

The Chronicles of Internet and Online Media

15 September 2018   00:20 Diperbarui: 23 September 2018   09:27 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Infografis Sejarah dan Perkembangan Media Daring di Indonesia - Sharon Aprilia

 Perjalanan yang ditempuh Internet hingga tiba pada titik ini tidak mudah, lho! Banyak sekali trial & error yang harus dilewati Internet hingga menjadi teman super yang bisa membantu kita dalam mengakses informasi dan berkomunikasi dengan orang lain. Berikut ini adalah kronik kehidupan Internet, teman kita.

1958 - Amerika Serikat meluncurkan ARPA (Advanced Research Projects Agency) dengan tujuan meningkatkan teknologi AS. Peluncuran ini disebabkan Amerika merasa tertinggal dari Rusia yang meluncurkan Sputnik 1 pada tahun sebelumnya.

1962 - Seorang ilmuwan bernama J.C.R Licklider mengusulkan sebuah gagasan tentang jaringan yang bisa menghubungkan komputer dengan komputer lainnya.

1969 - Dua buah komputer yang berlokasi di dua tempat berbeda (UCLA dan Stanford) berhasil mengirimkan pesan melalui jaringan ARPANET. Saat itu pengiriman pesan memang belum sempurna. Stanford yang saat itu menjadi pihak penerima pesan hanya menerima dua kata pertama dari pesan tersebut. Tak hanya itu, pada akhir tahun 1969 hanya empat buah komputer yang terhubung dengan jaringan tersebut.

1971 - Ray Tomlinson mengembangkan sistem pertukaran pesan (back and forth) antara pengguna jaringan ARPANET. Pesan ini yang sekarang kita kenal sebagai electronic mail (e-mail). Pada tahun ini Vinton Cerf memperkenalkan TCP (Transmission Control Protocol) yang diikuti dengan IP (Internet Protocol).

1991 - Seorang computer programmer bernama Tim Berners-Lee menemukan apa yang kita kenal sebagai World Wide Web (WWW). World Wide Web merupakan ruang dalam jaringan yang digunakan untuk berbagi informasi oleh pengguna Internet.

1992 - Erwise hadir sebagai browser dengan fitur graphic interface.

1993 - Diluncurkan browser lain bernama Mosaic.

1994 - Terinsipirasi oleh Mosaic, diluncurkan browser bernama Netscape Navigator dan menjadi internet browser yang paling terkenal pada masanya.

 Berkat Internet, kita mengenal sosok bernama Media Daring.  Dengan bantuan media daring, kita bisa mengetahui kejadian atau peristiwa apa yang terjadi di luar sana. Maka ada baiknya jika kita membahas kronik dari media daring.

  • Kelahiran dan Tumbuh Kembang  Media Daring di Dunia

Mid 1990 - Terjadi fenomena booming online di luar negeri

1992 - Surat kabar Chicago Tribune meluncurkan versi digitalnya, yaitu Chicago Online

2001 - Terdapat 12.878 berita online yang terekam pada database Amerika Serikat

  • Kelahiran dan Tumbuh Kembang Media Daring di Indonesia

1990 - Internet mulai masuk ke Indonesia

1994 - Sebagai bentuk penyambutan era konvergensi media, Harian Republika merilis versi digitalnya, yaitu Republika Online pada tanggal 17 Agustus 1994. Perilisan media daring tersebut digunakan untuk menjangkau pembaca yang berasal dari luar Indonesia. Konten berita pada situs daring Republika Online, merupakan berita yang dipindahkan dari versi cetaknya.

1996 - Tempo mendirikan tempointeraktif.com atau yang sekarang dikenal sebagai tempo.co. Kehadiran versi daring dari majalah ternama di Indonesia tersebut merupakan sebuah cara agar Tempo dapat terus membagikan informasi terbaru pada khalayak, meski versi cetaknya dilarang terbit (dibredel) oleh pemerintah. Selain Tempo, surat kabar harian Bisnis Indonesia juga meluncurkan versi daringnya pada tahun ini, tepatnya pada tanggal 2 September 1996.

1997 - Surat kabar Harian Waspada yang berada di Sumatera Utara merilis versi daringnya pada 11 Juli 1997 dengan alamat www.waspada.co.id. Sama seperti Republika Online, konten berita yang dimuat pada situs daring Harian Waspada merupakan berita yang dipindahkan dari versi cetaknya.  Tak lama setelah Harian Waspada merilis Waspada Online, Kompas merilis versi daringnya, yaitu Kompas Online dengan alamat www.kompas.com. Kompas Online hadir pada tanggal 22 Agustus tahun 1997. Konten di dalam Kompas Online merupakan berita yang dipindahkan dari versi cetaknya.

1998 - Detik.com hadir sebagai media daring yang berbeda dari media daring lainnya. Hal yang membedakan detik.com dengan media daring lainnya adalah Detik.com tidak memulai karirnya dengan versi cetak. Tidak ada media cetak yang menginduki munculnya media daring ini. Detik.com hadir dengan semangat untuk membagikan informasi secepat mungkin kepada khalayak. Dengan bermodalkan unsur What, Where, dan Where serta konsep running news yang diadaptasi dari kantor berita asing, Detik.com berhasil menyebarkan beritanya secara cepat. Berkat konsep ini pula, Detik.com dicintai oleh masyarakat.

2002 - Muncul fenomena booming dotcom dan Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena arus fenomena tersebut. Di Indonesia mulai muncul situs-situs lokal milik pemodal berkantong tebal seperti astaga.com, satunet.com, lippostar.com, kopitime.com, dan berpolitik.com.  Sayangnya, satu per satu dari media tersebut gugur karena masalah finansial.

2003 - Pada awal tahun 2003, situs daring www.kapanlagi.com diluncurkan.

2007 - Munculnya situs Okezone.com yang dipelopori oleh MNC Group.

2008 - Grup Bakrie merilis situs bernama vivanews.com.  

Media seperti Kompas dan Tempo mulai menggarap serius situs daringnya dengan melakukan rebranding dan beberapa pembaharuan pada situsnya. Pada tahun ini juga, berbagai situs daring membuang ruang interaktif bagi pembacanya. Dalam ruang tersebut, pembaca dapat memberikan komentarnya dan dapat berdiskusi dengan satu sama lain. Situs daring seperti detik dan kompas menyediakan layanan blogging bagi khalayak.

Hingga saat ini media daring merupakan sumber informasi yang paling diminati oleh masyarakat karena kemudahan dan kecepatan akses yang ditawarkannya. Akibatnya, pembaca media cetak pun berangsur berkurang. Jumlah pembaca yang berkurang menyebabkan beberapa media cetak melebarkan sayapnya dengan merilis portal berita daringnya. Bahkan ada beberapa media cetak yang memutuskan untuk beralih sepenuhnya menjadi media daring, seperti majalah Go Girl! dan Kawanku.

Usai sudah pemaparan kronik kehidupan dari kedua teman kita!Kisah yang menarik, bukan?

Sumber:


Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika

Sejarah Media Online

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun