Mohon tunggu...
Sharfina
Sharfina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer

Penikmat obrolan satu frekuensi ☕ | Suka jalan-jalan ke tempat baru sambil motret tidak asal jepret 📸

Selanjutnya

Tutup

Beauty Artikel Utama

Punya Banyak Pakaian tapi Selalu Merasa Kurang? Yuk, Intip Tips Mix and Matchnya

30 Juli 2020   19:25 Diperbarui: 31 Juli 2020   16:10 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cewek selalu merasa tidak punya baju padahal di lemari banyak (Sumber: www.stylist.co.uk)

Duh pakai baju apalagi ya hari ini?
Duh masa baju yang ini lagi, nanti kalau ada yang notice gimana?
Duh gak ada baju lagi nih

Mungkin bagi kamu yang punya teman atau saudara perempuan pernah dengar kalimat tersebut? Atau jangan-jangan tanpa sadar malah justru "keluhan" itu meluncur dari mulutmu sendiri?

Yaa begitulah perempuan, sering merasa tidak punya pakaian padahal pakaian di lemarinya banyak. Mungkin kalau diubek-ubek, pasti suka kaget sendiri menemukan pakaian baru yang sudah dibeli entah kapan, namun belum dipakai sama sekali.

Alasan mengapa pakaian baru itu belum dipakai pun beragam, mulai dari bingung mau dipadukan dengan apa, lalu pakaiannya tidak sesuai occasion, takut kalau pakai pakaian itu nanti akan samaan dengan teman atau kolega di kantor, warna pakaiannya sedang tidak cocok dipakai di hari ini, pakaiannya sudah ketinggalan tren hingga yang paling tidak logis ialah "tidak mood untuk dipakai di hari ini".

Yaa begitulah perempuan dengan ragam alasannya. Biasanya ragam alasan tersebut akhirnya membuat perempuan memutuskan untuk belanja pakaian lagi, padahal pakaian baru yang baru dibeli pun bisa jadi baru dipakai beberapa kali atau bahkan belum sama sekali. 

Jadi, bisa kebayang dong lemarinya sepenuh apa? Kebayang juga dong pakaian yang lama mau dibuang atau dikasih ke siapa?  Dan kebayang juga dong borosnya seperti apa?

Tapi...kalau dipikir-pikir, perkara belanja pakaian itu tidak melulu hanya soal boros pengeluaran, namun ternyata dampak negatif dari perilaku konsumtif belanja pakaian tersebut, juga membawa dampak bagi lingkungan. Wait, kok bisa?

Dilansir dari artikel yang saya baca berjudul "Fashion Adalah Industri Paling Banyak Menghasilkan Polusi di Dunia", ternyata sejak tahun 2000 hingga sekarang, data produksi busana sedunia tercatat meningkat dua kali lipat. Rata-rata konsumen membeli baju, celana, atau jaket lebih banyak 60 persen tiap tahun dibanding pada tahun-tahun awal Abad 21. 

Busana-busana itu sebagian besar tidak terlalu lama disimpan lama di lemari, beda dari perilaku konsumen 15 tahun lalu. Di negara-negara maju, bahkan sudah biasa jika baju bekas akhirnya menumpuk di tempat pembuangan sampah.

Oleh karena itu, untuk meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan dan mengurangi kebiasan konsumtif "dikit-dikit beli pakaian", kamu bisa nih manfaatkan cara "mix and match" pakaian yang ada di lemari kamu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun