Mohon tunggu...
Deny Hen
Deny Hen Mohon Tunggu... Konsultan - Life & Marriage Coach

Founder Pembelajar Hidup, Life & Marriage Coach, Motivator, Penulis buku "The Great Marriage".

Selanjutnya

Tutup

Money

Pembalasan Teror Bom ala Motivator

16 Mei 2018   14:41 Diperbarui: 16 Mei 2018   19:08 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam babak akhir ini, beberapa kali pemain lawan melakukan foul (pelanggaran fisik) kepada Donny, pemain terbaik kami. Tetapi wasit tidak meniupkan pluitnya. Berulang kali serangan kami digagalkan oleh foul lawan, tapi wasit sepertinya pura-pura tidak melihat pelanggaran itu. Permainan jadi berat sebelah.

Tim kami mencoba protes pada wasit tetapi wasit tidak mengindahkannya. Teman kami ini, Donny berulang kali terlihat emosi, dan permainannya menjadi buruk. Angka tim Rohan semakin tertinggal dari tim Mordor.

Maka pelatih kami pun minta time out pada wasit. Tim kami begitu berkumpul dengan pelatih, langsung meluapkan emosinya.

"Wasitnya tidak berimbang, Coach!" ujar Gery

"Iya coach, kalau mereka foul dibiarin, tapi kalau kita langsung di priwit!" kata yang lainnya.

Coach kami melihat Donny sudah mengepal-ngepalkan tangannya dengan geram, kemudian ia berkata kepada kami semua, "Ya, memang tidak adil. Tapi kalau kamu membalas foul dengan foul, tim kita akan kalah. Kalau kamu bereaksi keras pada wasit, kamu akan mendapatkan kartu merah."

Kami semua terdiam mendengarkan pelatih kami. Ia melanjutkan, "Bukan itu caranya membalas ketidakadilan. Cara satu-satunya untuk membalas tim lawan adalah, dengan memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke keranjang lawan!"

"Ya, memang kita kesal," katanya lagi, "kita marah dan emosi dengan perlakuan itu, tapi kamu gunakanlah emosi, amarah dan kekesalah kamu itu untuk bermain sehebat mungkin dan memasukkan bola sebanyak dan sesering mungkin ke keranjang lawan!"

gol-sebanyak-mungkin-5afc1ecfcaf7db64cb21bef3.png
gol-sebanyak-mungkin-5afc1ecfcaf7db64cb21bef3.png
Semangat kami kembali. Kami kembali bermain basket, kali ini kami tidak perdulikan lawan kami. Kami hanya fokus untuk bermain sebaik mungkin dan memasukkan bola sebanyak-banyaknya selama masih ada waktu dalam pertandingan ini.

Hasilnya, tim kami mampu mengejar ketinggalan, sekalipun di akhir pertandingan tim kami tetap kalah dengan selisih angka yang sedikit, tapi kami kalah dengan tidak sia-sia. Hari itu kami belajar, bahwa ketidakadilan harus dibalas dengan fokus pada tujuan.

Membalas Teror Bom

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun