'Tapi mirip tas pak Puji' kata Suherli lagi.Â
'Punyaku beda, mereknya Balai Diklat apa gitu, Perhutani, ya itu' jawab Rehulina tegas.Â
'Ooo..' jawab Suherli.Â
Ketika di sekolah, beberapa teman sekelas menghampiri Rehulina dan memegang-megang tas barunya.
Tidak ada kekaguman seperti kekaguman dimata temannya ketika melihat tas baru Yusli Anna. Tapi kedatangan mereka ke mejanya saja sudah membuat Rehulina tersenyum bahagia.Â
'itu lihat' teriak Suherli ketika pak Puji si guru olah raga lewat. Rehulina melihat pak Puji berjalan sambil menyandang tas ransel yang serupa dengan tas baru pemberian Bapak. Sama-sama merah tua.
Rehulina berlari keluar kelas.
'Pak' katanya menganguk.
'Rehulina nakku' jawab pak Puji.
Sekilas Rehulina membaca tulisan diatas tas ransel pak Puji.Â
'Balai Diklat Guru...' Rehulina mencoba membaca semua tulisannya.Â