Tas Sekolah Baru

Sekolahnya berada tidak jauh dari rumah. Rehulina biasa berjalan kaki ke sekolah bersama-sama beberapa anak lain di sekitar rumahnya. 

'Hai yus' sapa Rehulina kepada seorang anak perempuan yang baru keluar dari pagar sebuah rumah besar. Rumah kuning yang besar itu adalah rumah pak Muhtar, Yusli adalah anak perempuannya yang duduk sekelas dengan Rehulina. Pak Muhtar memiliki toko di depan rumahnya, toko kecil yang menjual alat-alat tulis dan beberapa makanan kecil yang selalu menjadi favorit anak-anak di lingkungan tersebut.

Yusli berjalan terus tanpa membalas sapaan Rehulina.

Hampir setiap hari Rehulina menyapa Yusli ketika melewati rumahnya. Ada kekaguman sendiri yang dirasakan Rehulina kepada Yusli. Yusli anak perempuan dengan mata besar, gigi putih bersih dan kulit kuning langsat yang dipenuhi bulu-bulu yang halus. Di mata Rehulina, Yusli adalah anak perempuan yang sangat menarik. Dia heran mengapa kulitnya tidak secerah warna kulit Yusli, tidak ada bulu juga seperti Yusli.

Pernah pada suatu kali ketika Rehulina bermain-main dengan Dewi adik perempuannya.

'Panggil aku yusli anna ya' ucapnya kepada adiknya.

Dewi, yang berumur 3 tahun hanya menggangguk kemudian dia berteriak 'yusli anna....yusli anna...' sambil berlari-lari mengejar kakaknya Rehulina.

Hari ini Yusli memakai sebuah tas merah muda bergambar mickey mouse dan minie mouse berjalan bergandengan tangan. Tas ini pastilah baru karena sebelum sebelumnya Yusli memakai tas berwarna biru dengan list bunga-bunga berwarna merah dan kuning, masih dengan gambar minnie mouse yang tersenyum lebar. 

Rehulina sangat tahu bahwa Yusli sangat menyukai mickey mouse dan minnie mouse. Kotak pensil, pensil dan penggaris Yusli semuanya bergambar mickey atau minnie mouse. Pernah satu kali ketika pelajaran olah raga, ketika semua anak-anak diminta pak Puji untuk menggosok gigi dan membersihkan kuku di sumur sekolah, sekilas ketika Yusli membungkuk mengambil air, Rehulina melihat celana dalam Yusli berwarna merah muda dengan gambar minnie mouse. 

Waktu itu pak Puji menegornya karena tidak memperhatikan instruksinya mengenai cara menyikat gigi.

'Perhatikan bapak Rehulina' katanya