Mohon tunggu...
shantana wira
shantana wira Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Analisis Teks Berita dari Media Lokal Pontianak Post dengan Judul "Kabut Asap Ancam Kalbar"

30 September 2017   17:13 Diperbarui: 30 September 2017   17:15 3973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Essay

Pendahuluan

Permasalahan lingkungan menjadi sebuah topik pembahasan yang bisa dibilang menarik. Studi mengenai lingkungan yang terus berkembang cukap banyak memunculkan minat dari masyarakat. lingkunagan ini sendiri tidak terlepas dari yang namanya permasalahan di dalamnya. Pendapat-pendapat publik kemudian muncul untuk menanggapi fenomena ini. Pro dan kontra tidak jarang muncul di tengah permasalahan. 

Pihak perusahaan dan masyarakat menjadi salah satu yang sering bertikai. Pemerintah menjadi salah satu pihak penengah dari fenomena tersebut. tidak hanya itu media massa juga turut ambil andil dalam berjalannya permasalahan ini. Seiring dengan bertambahnya jumlah orang yang menyadari tentang pengetahuannya mengenai alam dan prilaku kita terhadap lingungan tidak hanya bergantung pada paham ekologi saja, tetapi masalah yang ada dilingkungan juga dipengaruhi oleh hl lain seperti media, web dan lainnya. (Cox, 2010). Media disini juga bisa menjadi penengah atau justru menimbulkan permasalahan lainnya.    

Media massa semakin berkembang mengikuti perkembangan jaman. Media massa sendiri merupakan hasil produk teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi massa (Hidayat, 2007). Media massa sendiri sekarang sudah sangat bervariasi mulai dari koran atau majalah, radio, televisi, dan lainnya. Internet merupakan salah satu dari produk media massa. Perkembangna yang terjadi pada media kemudian memuncul sesuatu yang baru, yang mana bertujuan untuk memudahkan kinerja dari masyarakat. Media-media ini sendiri kemudian membantu masyarakat atau publik dengan hasil dari produksinya. Berita menjadi salah satu bentuk dari produksi media massa. 

Informasi kemudian bisa didapatkan oleh masyarakat dengan mengkonsumsinya. Pengetahuan lebih bisa dengan mudah didapatkan hanya dengan membacanya. Tetapi, informasi yang kemudian didapatkan harus bisa difilter dengan baik. Kepentingan tertentu dari pihak media dapat mempengaruhi pembentukan sebuah berita. Masyarakat kemudian menjadi sasaran dari hal ini. Kongisi atau cara berpikir yang ada pada sebuah lingkungan tertentu kemudian bisa ikut dipengaruhi. Pengaruh yang kemudian muncul bisa saja dapat memberikan sebuah dampak secara luas. Media massa, terkhususnya internet yang mana memiliki pengguana yang cukup banyak di Indonesia bisa saja menjadi salah satu cara untuk emmpengaruhi masyarakat dengan jumlah yang banyak melalui berita-berita yang diproduksi dalam portal online.   

Produksi terhadap media tidak terlepas dari yang namanya sebuah kepentingan. Berita mungkin saja sudah dikonstruksi oleh media untuk mengutungkan suatu pihak tertentu. Bukan tidak mungkin yang kemudian muncul adalah sebuah pandangan yang kemudian merupakan hasil dari konstruksi media. Publik seakan-akan dibentuk opininya dalam melihat sebuah fenomena dan dampak yang kemudian muncul bisa beragam. 

Disini saya mengambil sebuah contoh kasus dari portal berita online Pontianak Post yang membahas salah satu topik berita mereka yaitu "Kabut Asap Ancam Kalbar". Berita ini sendiri menjelaskan tentang kabut asap yang disebabkan oleh kebarakan hutan dan lahan yang sering sekali terjadi di Kalimantan Barat. Kondisi cuaca yang terbilang panas juga menjadi salah satu faktor yang kemudian menyebabkan kebakaran hutan susah untuk dihadapi. 

Beberapa pendapat juga kemudian dikeluarkan oleh pihak pemerintahan, seperti Juru bicara Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho yang menjelaskan tentang beberapa titik yang kebakaran hutan. Menurut Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup ((Walhi) Kalimantan Barat, Anton P Widjaya, lemahnya penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran hutan masih lemah. (www.pontianakpost.co.id, 2017).

Pada tulisan ini, saya sebagai penulis ingin melihat bagaimana isi berita yang diproduksi oleh Pontianak Post menggenai Kebakaran Hutan di kalimantan Barat. Salah satu cara yang saya gunakan adalah dengan melakukan sebuah analisis wacana pada berita tersebut. Analisis wacana akan saya gunakan untuk membedah isi berita untuk menemukan tujuan dari sebenarnya. Analisis akan yang saya lakukan bisa dibilang tidak terlalu mendalam. 

Fokus yang saya ingin ambil kemudian lebih pada berita tentang lingkungan untuk menemukan nilai penting di dalamnya. Dari berita tersebut saya akan melihat kutipan dari pihak-pihak mana saja yang menonjol, yang mana dari situ saya berpikir dapat melihat posisi dari media dalam melihat fenomena kebarakan hutan di Kalimantan Barat. Dengan melakukan hal tersebut penulis berharap dapat menemukan titik terang dari permasahan dan dapat menjelaskannya dengan baik.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun