Mohon tunggu...
Shankara _
Shankara _ Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa Sastra Indonesia

Lahir di Depok, 16 April, 2000. Seorang Mahasiswa Sastra Indonesia. Menjadikan menulis sebagai sarana untuk mengekspresikan emosi-emosi yang tersebar di realitas sekitarnya. Jika ada keperluan dapat menghubungi nomer berikut. No Telp : 085778232615 No WA : 08381067136

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Retorika dan Perannya bagi Pendidikan Indonesia

3 Juni 2022   03:06 Diperbarui: 3 Juni 2022   03:09 1320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesantren Daarul Mutaqien,31 Mei,2022 (Dokpri)

Pada abad Ke-19 terkenal sebuah anekdot yang menceritakan tentang kaisar India paling terkenal dan berpengaruh di masanya, yaitu Jalaludin Muhammad Akbar. Jadi suatu ketika Jalaludin Muhammad Akbar bermimpi semua giginya tanggal atau copot,kecuali satu giginya yang dapat bertahan.  

Untuk mencari jawaban dari maksud mimpi tersebut pergilah muhammad Akbar ke beberapa tafsir mimpi,namun semua jawaban para tafsir mimpi itu selalu sama akan makna dari mimpi Muhammad Akbar tersebut,bahwasanya; " Semua keluarga anda akan mati sebelum anda baginda,meninggalkan hanya baginda seorang diri yang tersisa." 

Begitu jawaban para ahli tafsir mimpi yang di temui Muhammad Akbar, tentu hal ini membuat Muhammad Akbar marah dan tidak percaya dengan para ahli tafsir mimpi tersebut. Maka dari itu di panggilah teman Muhammad Akbar yang bernama Birbal dan terkenal cerdik untuk menafsirkan mimpi tersebut; " Hai Birbal,kamukan kabarnya orang cerdik,maksud mimpiku itu apa? Apa iya semua keluargaku akan mati?" tanya muhammad Akbar. " oh tidak begitu baginda. Maksudnya mimpi itu bukan semua keluarga baginda meninggal dan hanya meninggalkan baginda seorang diri. Tetapi maksudnya mimpi itu baginda akan hidup lebih lama di bandingkan dengan keluarga baginda yang lain."

Anekdot tersebut memberikan sedikit gambaran tentang apa yang disebut dengan 'Retorika',retorika merupakan ilmu dan seni dalam berbicara, mengatur komposisi kata, menyampaikan atau mengajak orang lain sehingga mudah dipahami dan diterima pendengar serta terkesan atas apa yang diucapkannya. Retorika dalam bahasa Inggris disebut rhetoric, dalam bahasa latin rethorika dan dalam bahasa Yunani yakni rethor yang artinya ilmu berbicara, seni bicara atau mahir berbicara (Sunarjo, 1983:31). 

Retorika merupakan bentuk komunikasi di mana seseorang menyampaikan buah pikirannya baik lisan maupun tertulis kepada hadirin yang relatif banyak dengan pelbagai gaya dan cara bertutur, serta selalu dalam situasi tatap muka (face to face) baik langsung maupun tidak langsung. 

Dahulu kemampuan berbicara yang baik hanya dimiliki oleh orang yang mempunyai status atau fungsi tertentu seperti kepala suku saat upacara adat, pemakaman, kelahiran, dan sebagainya. Penguasaan mantra, kata-kata bijak, dan nasehat yang diberikan kepada masyarakat menjadi kelebihan yang mereka miliki jika dibandingkan dengan orang lain. Kemampuan berbicara inilah yang membuat para kepala suku dihormati dan disegani oleh masyarakatnya.Kemampuan berbicara ini yang berkembang di Yunani dan Roma dengan tokohnya seperti Socrates dan Aristoteles.

Retorika dalam kehidupan sehari-hari antara lain: "secara spontan atau intuitif, secara tradisonal atau konvensional, dan secara terencana." Pemamanfaatan retorika secara spontan atau intuitif ini sering terjadi dalam kehidupan bertutur sehari-hari. Biasanya pembicara tidak banyak mempersiapkan bahan materi yang akan dibicarakan. Jadi lebih bersifat spontan. Pemanfaatan retorika 

Dokpri
Dokpri
secara tradisional yaitu dengan mengikuti konvensi atau kesepakatan yang sudah diberikan oleh generasi sebelumnya. Seperti penghormatan kepada pejabat dengan menggunakan kalimat "Yang terhormat". 

Pemanfaatan retorika secara terencana maksudnya ialah, "penggunaan retorika yang direncanakan sebelumnya secara sadar diarahkan ke suatu tujuan yang jelas" Pemanfaatan retorika secara terencana dibagi menjadi bidang politik, bidang usaha atau ekonomi, karyawan bahasa, bidang kesenian, dan bidang pendidikan. 

Seperti yang dilakukan beberapa teman dari Program Studi Sastra Indonesia,Universitas Pamulang yang mengenalkan Retorika kepada para Santri Pondok Pesantren Modern Daarul Mutaqien yang terletak di Kutabumi ,kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten,pada tanggal 31 Mei,2022. Terlepas dari pentingnya retorika sebagai konsep yang diperlukan sebagai sarana membangun komunikasi yang baik di lingkungan sekitar,mereka juga menekankan bahwasanya Retorika amat dibutuhkan bagi para Santri khususnya dalam bekal berkecimpung di dunia pendidikan.

Apakah penting Retorika bagi siswa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun