Mohon tunggu...
Shania Maharani Putri
Shania Maharani Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Shania Maharani Putri

Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terhadap Kinerja Keuangan Rumah Sakit

27 November 2021   14:19 Diperbarui: 27 November 2021   14:22 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 2014 melakukan pemenuhan kebutuhan masyarakat salah satunya yaitu layananan kesehatan dengan mengadakan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Salah satu tujuan JKN ialah untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak untuk diberikan kepada orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang di selenggarakan oleh BPJS Kesehatan menghasilkan perubahan yang besar dalam pelayanan kesehatan di Indonesia salah satunya yaitu pembayaran klaim yang sebelumnya menggunakan mekanisme Fee For Service (FFS) sekarang menjadi Prospective Payment System (PPS) melalui INA -- CBGs (Indonesia Case Base Groups). INA -- CBGs menggunakan mekanisme paket paket dimana harus di dasarkan penyakit yang diderita oleh pasien.

Manajemen keuangan rumah sakit memiliki tantangan dimana rumah sakit harus melakukan perubahan paradigma pembayaran menjadi INA -- CBGs dan tentunya rumah sakit tidak bisa leluasa untuk menentukan komponen biaya dalam pelayanan kesehatan kepada pasien JKN karena sudah di atur sesuai standar yang ada.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rina Wahyu Wijayani pada tahun 2018, total pendapatan secara rata -- rata 31 rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan mengalami peningkatan dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015. Tidak hanya pendapatan yang mengalami peningkatan tetapi jumlah aset juga mengalami peningkatan. Rasio lancar pada 31 RS vertikal Kementerian Kesehatan juga sangat tinggi dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Rasio kas dari skala 0 sampai dengan 2 secara rata -- rata Rumah Sakit Vertikal Kemenkes masih rendah sedangkan skor periode penagihan piutang Rumah Sakit Vertikal Kemenkes masih dalam kategori baik.

Sejak JKN diimplementasikan terjadi kemudahan dalam pelayanan kesehatan sehingga menghasilkan peningkatan salah satu nya peningkatan jumlah pengunjung pada fasilitas kesehatan yang dirasakan Rumah Sakit Vertikal Kemenkes dan dari analisis laporan keuangan dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 mengalami kenaikan secara drastic pendapatan layanan Rumah Sakit Vertikal Kemenkes.

Secara keseluruhan dengan adanya implementasi program JKN sangat membawa perubahan salah satunya pada Rumah sakit Vertikal Kemenkes terdapat dampak positif seperti peningkatan yang cukup drastis pada pendapatan layanan, penurunan periode penagihan piutang. Selain mendapatkan dampak positif nya rumah sakit harus tetap memperhatikan tantangan yang ada dalam manajemen keuangan yaitu rumah sakit dapat beroperasi dengan efisien dan efektif karna hal tersebut merupakan salah satu kunci bagi rumah sakit agar selalu bertahan dalam era JKN.

Sumber : Wijayani, R. W. (2018) 'Dampak Implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Terhadap Kinerja Keuangan Rumah Sakit Vertikal Kementerian Kesehatan', Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia: JKKI, 7(3), pp. 134--139. doi: 10.22146/JKKI.12090.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun