Mohon tunggu...
Shania Mustika
Shania Mustika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

penulis reportase KKN

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kelompok Jamur Tiram Ini Berencana Buka Usaha Seusai Memahami Business Model Canvas

11 Agustus 2022   21:45 Diperbarui: 14 Agustus 2022   11:21 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Budidaya Jamur RW 3 Kemirirejo/dokpri

Kota Magelang (29/07/2022) – Dalam nilai SDGs ke-8 “Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi”, target pemerintah Indonesia adalah menggalakkan kebijakan pembangunan yang mendukung kegiatan produktif, penciptaan lapangan kerja layak, kewirausahaan, kreativitas dan inovasi, dan mendorong formalisasi dan pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah, termasuk melalui akses terhadap jasa keuangan. 

Sehubungan dengan target tersebut, terdapat program Pemerintah Kota Magelang yakni program Rodanya Mas Bagya (Program Pemberdayaan Mayarakat Maju, Sehat dan Bahagia) yakni setiap RT mendapatkan dana sebesar 30 juta per tahun dari pengalokasian APBD untuk Anggaran Dana RT. Berdasarkan program Rodaya Mas Bagya, RT 3 dan RT 4 di RW 3 Kelurahan Kemirirejo Kota Magelang mengadakan kegiatan budidaya jamur tiram dari alokasi dana tersebut. Budidaya tersebut direncanakan untuk menjadi modal usaha RT 3 dan RT 4.

“Hasil budidaya jamur tiram ini rencananya akan dinikmati warga terlebih dahulu lalu jika sudah banyak akan dibuat usaha yang rencananya bisa menjadi sumber penghasilan warga,” ujar Heru Listiyanto sebagai ketua RW 3 Kelurahan Kemirirejo dalam forum diskusi dengan mahasiswa KKN, Magelang (5/7).

Hasil Panen Pertama/dokpri
Hasil Panen Pertama/dokpri

Berdasarkan diskusi dengan ketua RW, warga belum memahami bagaimana cara membangun usaha dari nol. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Undip Tim II Tahun 2021/2022 yang berlokasi di RW 3 Kemirirejo melakukan pembentukan kelompok jamur yang nantinya akan bertugas dalam mengelola perawatan dan pengelolaan budidaya jamur tiram. 

Setelah kelompok jamur tersebut terbentuk, Shania Mustika Ari, mahasiswi dari Teknik Industri Universitas Diponegoro mengadakan program KKN sesuai bidang disiplin ilmunya yaitu edukasi terkait cara membangun usaha kepada kelompok budidaya jamur.

Edukasi BMC kepada Kelompok Jamur/dokpri
Edukasi BMC kepada Kelompok Jamur/dokpri

Kegiatan edukasi ini berjudul “Tips Sebelum Memulai Usaha dengan Business Model Canvas”. Business Model Canvas atau biasa disingkat BMC ditemukan oleh Alex Osterwalder, pakar bisnis dari Swiss. BMC adalah upaya menyederhanakan sebuah rancangan bisnis dengan memberikan penjelasan secara komprehensif yang terdiri dari 9 elemen (Customer Segment, Value Proposition, Customer Relationships, Channels, Key Activities, Key Partners, Key Resources, Cost Structure, dan Revenue Stream). 

Materi dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami dengan menampilkan contoh Business Model Canvas yang berkaitan dengan pengolahan jamur tiram yang banyak disukai masyarakat yakni Jamur Crispy. Kelompok budidaya jamur mendapatkan materi tersebut dalam bentuk leaflet. Harapan dari kegiatan edukasi ini, kelompok jamur mampu memahami hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebelum membangun usaha dari pengolahan budidaya jamur.

Edukasi BMC kepada Kelompok Jamur/dokpri
Edukasi BMC kepada Kelompok Jamur/dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun