Mohon tunggu...
Shalsabilla Putri Yosa
Shalsabilla Putri Yosa Mohon Tunggu... Mahasiswa - you can call me Yosa!

Halo semuanya, saya Shalsabilla Putri Yosa Martono salah satu mahasiswi dari prodi Ilmu Komunikasi, Unversitas Negeri Jakarta angkatan 2020.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Konten Tiktok sebagai Media Edukasi

2 Oktober 2022   19:13 Diperbarui: 2 Oktober 2022   19:20 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Aplikasi Tiktok adalah sebuah jejaring sosial dan platform video musik tiongkok yang diluncurkan pada september 2016 yang dikembangkan oleh developer asal Tiongkok. ByteDance Inc, mengembangkan sayap bisnisnya ke Indonesia dengan meluncurkan aplikasi video music dan jejaring sosial bernama Tiktok. Sepanjang kuartal pertama (Q1) 2018, tik tok mengukuhkan diri sebagai aplikasi paling banyak diunduh yakni 45,8 juta kali. Aplikasi ini adalah aplikasi pembuatan video pendek dengan didukung musik, yang banyak digemari oleh banyak orang seperti orang dewasa maupun anak-anak dibawah umur. Tiktok bisa digunakan oleh para pengguna aplikasi ini dengan mudah untuk membuat vidio pendek yang keren dan bisa menarik perhatian banyak orang yang menontonnya. Hal ini memberikan efek spesial, unik dan menarik.

Popularitas TikTok melejit di Indonesia pada tahun 2020. Indonesia bahkan menjadi negara terbanyak yang mengunduh TikTok pada Agustus 2020. Menurut Sensor Tower, Indonesia yang menyumbang 11 persen dari total 63,3 juta unduhan Tiktok di iOS maupun Android.( Cnn Indonesia, 2020). Menurut Zickhur (dalam Gruzd, Staves, dan Wilk 2012.) menjelaskan bahwa penggunaan media sosial seperti blog, wikis, dan situs jejaring sosial telah meningkat secara eksponensial, dan media semacam itu terus menjadi lebih terintegrasi ke dalam kehidupan kita sehari-hari.

Aplikasi ini berada pada perangkat ponsel dan menggunakan ponsel untuk merekam serta menyajikan momen kreatif dan berharga dari seluruh dunia. Melalui video yang berdurasi 15-60 detik memungkinkan siapa saja untuk menjadi kreator dan mendorong pengguna untuk berbagi ekspresi kreatif. Dari perspektif pasar, aplikasi yang menyasar video pendek lebih diminati pengguna karena tidak memakan waktu lama. Jika pengguna tidak tertarik, pengguna dapat langsung melihat konten pilihannya dan beralih ke video lain.(Kumparan, 2020).

Dikutip dari laman industry.co.id, di dunia sampai saat ini pengguna aktif media sosial Tiktok mencapai 35,28 juta pengguna aktif, sedangkan di Indonesia pengguna aktif mencapai 10 juta pengguna, sehingga media sosial Tiktok bisa dijadikan platform bukan saja konten yang menghibur tetapi sebagai konten informasi dan juga edukasi bagi masyarakat. Secara umum, edukasi adalah suatu proses pembelajaran yang dilakukan baik secara formal maupun non formal yang bertujuan untuk mendidik, memberikan ilmu pengetahuan, serta mengembangkan potensi diri yang ada dalam diri setiap manusia, kemudian mewujudkan proses pembelajaran tersebut dengan lebih baik.

Konten edukasi yang terdapat dalam Tiktok merupakan edukasi informal dimana ilmu-ilmu yang disajikan di dalam aplikasi ini bersifat umum ataupun spesifik tergantung konten apa yang disajikan oleh suatu pengguna. Contoh penyajian edukasi dalam Tiktok dapat dengan penggunaan hashtag untuk menjalani suatu kampanye. Pada bulan Oktober tahun 2020 Tiktok mengajak para kreator untuk berbagi konten edukasi dalam kompetesi #TikTokPintar. Para kreator dibebaskan untuk memberikan konten apapun namun dalam tema di bidang edukasi, edukasi. Entah itu dapat berupa pengetahuan umum, bisnis, fakta umum, tips dan trik, bahasa asing, hingga IPTEK. Kompetesi ini berhadiah ratusan juta rupiah. Adanya Pandemi COVID 19 yang menyebabkan pelarangan keluar rumah dan orang untuk melakukan sosial distancing membuat Tiktok banyak diunduh dan digunakan, entah untuk hiburan serta sarana edukasi karena banyak pembelajaran yang dilakukan secara daring. 

Salah satu dosen yang memanfaatkan Tiktok untuk membuat konten edukasi salah satunya yaitu Dr. Ira Mirawati, M.Si. Beliau dosen Program Studi Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran. Dengan akun Tiktok @buiramira, Dr. Ira rajin membagikan konten edukasi untuk bagi para pengikutnya. Pada 30 Januari 2020, Dr. Ira menjadi salah satu nominator pada ajang TikTok Awards Indonesia 2020 kategori “Best of Learning and Education”. Konten yang dibagikan oleh Dr. Ira menarik perhatian para pengguna dari kalangan SMA sampai Mahasiswa. Pengikut beliau sudah mencapai 1 juta lebih. Konten yang dibagikan seputar tips menghadapi sejumlah permasalahan yang ada dalam perkuliahan hingga skripsi. Hal ini ternyata sangat membantu bagi para mahasiswa tingkat akhir yang sedang berjuang membuat sebuah skripsi.

Sebuah ilmu tidak hanya didapatkan dari pendidikan sekolah saja. Di era digital ini kita dapat menimba ilmu dari berbagai maca sumber, dan cara mengaksesnya pun sangat mudah. Salah satunya seperti yang sudah dibahas di atas, yaitu menggunakan sebuah aplikasi Tiktok. Aplikasi ini selain digunakan sebagai media hiburan, dapat juga digunakan sebagai media edukasi. Konten yang dibagikan para kreator tidak hanya sebatas konten hiburan, informasi entertainment, tetapi lebih bermanfaat dari itu yaitu sebuah konten edukasi. Dimana sebuah konten yang dapat memberikan pembelajaran atau edukasi bagi para penggunanya saja. Semua pilihan tergantung bagi masing-masing individu dalam menggunakan sebuah aplikasi, apakah akan menggunakannya untuk suatu hal yang bermanfaat atau hanya untuk hiburan semata bahkan hal yang sia-sia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun