Mohon tunggu...
Shaleh Muhammad
Shaleh Muhammad Mohon Tunggu... Jurnalis - Kuli Kata

Pejalan Sunyi, menulis dalam gelap.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Potret Pengajar Bangsa di Kota Pendidikan Majene

8 Desember 2022   03:05 Diperbarui: 8 Desember 2022   18:36 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Basir, Kepala SDN 40 Babalombi. dokpri

Kabar dari Maya Tentang Tol Lumpur Ulumanda

Lumrah sudah jalan-jalan sempit dan berlumpur dalam hari-hari penapak kaki di pinggiran Pegunungan Quarles. Di sanalah Ibu bagi moyangku dan kami.

Baru-baru ini tamparan kasih sayang telah melayang ke muka anaknya sendiri. Di puncak gunung dekat perkumpulan kecil, rakyat kecil pula.

Dari kabar maya kutemukan foto seorang pengajar bangsa sedang merintih sendiri. Kuda besinya jatuh dari ketinggian sekira lima meter. Hanya senyum kecil ia tampakkan dalam foto itu, mungkin menurutnya ini [jatuh] sudah biasa.

Eh tak selang lama, pengajar bangsa itu memulai cerita barunya di laman sosial.

Kabarnya, jembatan itu ada yang bangun tanpa angin tanpa kata. Setelah kubaca dengan seksama ternyata bukan tanpa apa-apa, kecuali ia ibah dan tulus merenovasi jalan tapak saudaranya.

Dua sosok, sama-sama pengajar bangsa. Mungkin cara mereka memulai kritikan lebih santun dari apa yang telah kutulis saat ini. Ia, namanya juga pengajar bangsa.

Dua sosok tempat aku banyak belajar. Bahwa, memulai gerakan tak perlu dengan foto dan nama terpampang besar di simpang tiga jalan itu. Bukan dengan janji,"Kalau saya menang, kita karokean bareng-bareng" ini hanya imajinasiku kalau suatu saat aku juga memasang baliho dan meninggalkan kepalaku di meja-meja hiburan [bukan malam].

Terimakasih pengajar bangsa, walau jembatan kayu tetapi itu lebih berarti di banding gambar gede di simpang tiga.

Pada beberapa celoteh saya yang lalu-lalu, cerita di atas adalah bagiannya. Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat adalah sumber dari semuanya.

Yang kusebut Guru Bangsa ialah sosok guru sekolah dasar di wilayah tersembunyi dari Kecamatan Ulumanda, namaya Basir. Tempatnya mengajar boleh di bilang masih samar-samar, jauh mencerminkan dari jargon Majene "Kota pendidikan". Pasalnya, untuk sampai ke SDN 40 Babalombi butuh perjuangan yang bertaruh segalanya. Jarak dari jalan Aspal hanyalah kurang lebih 40 Kilo Meter. Tetapi menyita waktu tiga sampai enan jam perjalanan. Pada opini yang kutulis di beberapa media massa kuberi judul Babalombi dan Kota Pendidikan? Meniti Asa yang Sia-Sia (geotimes) jelas ku gambarkan kisahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun