Mohon tunggu...
Shakila Okta Rubyanti
Shakila Okta Rubyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Masiswa Manajemen Pemasaran Pariwisata di Universitas Pendidikan Indonesia dengan dosen pengampu Rijal Khaerani, S.Si., M.Stat,

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pro dan Kontra Kampanye #BUDAYABEBERES yang Dilaksanakan oleh KFC

4 Desember 2022   14:30 Diperbarui: 4 Desember 2022   14:29 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Beberes setelah makan? Beberes setelah makan merupakan suatu kegiatan yang biasa kita lakukan di rumah, tapi apakah beberes setelah makan merupakan hal yang biasa jika dilakukan di luar rumah?

Seperti yang telah kita ketahui bahwa budaya beberes setelah makan masih asing untuk orang Indonesia. Ya berbeda orang tentu berbeda pendapat. Salah satu restoran cepat saji di Indonesia membuat sebuah kampanye dengan MULAI #BUDAYABEBERES DARI DIRI SENDIRI. Tujuan dari kampanye ini untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk mulai membudayakan kebersihan setelah makan lewat Gerakan budaya beberes, namun tak disangka-sangka bukannya mendapat pujian, kampanye tersebut malah menuai pro dan kontra.

Di Twiter sangat heboh dengan berbagai tweet pro dan kontra. Yuk simak berbagai pro dan kontra tentang beberes setelah makan yang dikampanyekan oleh KFC.

Pengguna Twitter dengan inisial F berpendapat bahwa jika budaya beberes dilakukan maka restoran akan makan uang service charge tiap konsumen secara Cuma-Cuma "Beres-beres sih bisa. Tapi selama restoran memberikan service charge untuk konsumen, buat apa kita perlu beres-beres lagi? Kan kita sudah dibebankan service charge, masa restoran mau makan uang service charge tiap konsumen secara Cuma-Cuma + konsumen disuru beres beres sendiri?", terangnya. Ada juga RS yang berpendapat bahwa "Yang ga mau beberes, makan di McDonald aja, bisa Drive Thru dan bisa dibersihin sama petugas pembersihnya. KFC udah kalah saingan sama McDonald jadi mau neken biaya personel suruh kita beresin meja sendiri" namun tidak usai sampai disini, pengguna Twitter dengan inisial RV mebalas pendapat RS "Jalanan juga tiap hari disapu oleh petugas, tapi bukan berarti kita boleh buang sampah sembarangan kan? Apa salahnya sih membereskan meja setelah makan? Toh hanya membuang sisa kemasan ke tempat sampah, ini bukan masalah dilayani atau tidak, ini masalah budaya bebersih." Ujar RV di kolom komentar RS. Tidak hanya RV saja yang menuai pendapat pro, ada salah satu akun dengan inisial T berpendapat  "Beresin sendiri, ya Namanya resto fast food. Selain makanannya yang cepat saji, tempat duduk juga seharusnya selalu siap dipakai semua pengunjung lain, enggak perlu nunggu diberesin petugas,"

Hendra Yuniarto, GM Marketing PT Fast Food Indonesia menanggapi berbagai pro kontra yang ramai dibincangkan oleh masyarakat "Sama seperti kampanye #NoStrawMovement yang lebih dulu berjalan di seluruh store KFC, kampanye #BUDAYABEBERES merupakan wujud kepedulian KFC Indonesia terhadap kelestarian lingkungan dengan cara mengedukasi konsumen akan pentingnya upaya pemilaham sampah," kemudian ia melanjutkan " Sama seperti tujuan awal yaitu untuk mengedukasi konsumen agar mereka juga mampu memilah sampah sendiri, hal ini diharapkan tidak hanya berlaku di KFC Indonesia, tapi juga dapat diaplikasikan di tempat lain". 

Setelah menimak beberapa pendapat pro dan konta, bagaimana pendapat Anda?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun