Mohon tunggu...
Shafiyya Adzani
Shafiyya Adzani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Suka Heeseung sama Jake

hobi mendengarkan musik, stan Enhypen for a better life

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Truth

2 Desember 2022   10:53 Diperbarui: 2 Desember 2022   11:21 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Sore ini, suasana kota tengah diguyur hujan yang tidak begitu lebat, namun cukup untuk membuat pejalan yang berlalu lalang tersebut berlarian untuk menghindari rintik air yang jatuh ke bumi. Beberapa dari mereka ada yang memutuskan untuk berteduh, beberapa lainnya memilih menyibakkan payung mereka dan melanjutkan perjalanan masing-masing. Tak terkecuali dengan gadis yang akrab disapa dengan nama Anela. Gadis dengan tangan yang sibuk memegang payung tersebut tengah menikmati langkah kakinya yang menyusuri jalanan dan sesekali menendang genangan air yang berada di depannya sembari bersenandung seolah-olah dia tidak takut terkena demam.

TIIN!!

Anela terperanjat saat klakson motor berbunyi disampingnya.

"Anak kecil ngapain hujan-hujanan?" Suara seorang lelaki yang terdengar sangat familiar menyapa indera pendengaran Anela. Siapa lagi kalau bukan Genta? Sahabat Anela sedari kecil.

Untuk saat ini bibir Anela memang hanya bisa menyebut kata "sahabat" sebagai kata yang paling tepat untuk menjelaskan hubungan mereka berdua. Namun, entah sejak kapan hati mungil Anela merasa bahwa ia mulai menyimpan perasaan lebih dari sekedar sahabat pada lelaki itu. Tentu perasaan itu ditutupi oleh Anela, tidak ingin Genta tahu bahwa gadis itu menyukainya. Anela tidak dapat membayangkan bagaimana jika Genta tahu perasaannya. Persahabatan yang mereka jalin sejak Taman Kanak-Kanak hingga menginjak bangku Perguruan Tinggi tersebut bisa saja hancur seketika.

 "Apa sih lo, suka-suka gue lah!" Anela berucap sambil menatap Genta dengan sinis. Genta terkekeh, ia lalu membuka kaca helm nya.

"Jok belakang gue kosong."

"Gue tau? Gue ga buta, maka nya lo cari pacar biar gak kosong tuh jok motor lo," tukas Anela.

"Dodol, gue mau ngasih tebengan sih niatnya tapi berhubung kata-kata lo menggores hati kecil gue, gak jadi deh," ucap Genta.

Genta menutup kaca helmnya kembali dan berniat untuk melanjutkan perjalanan, sebelum dia merasa ada yang melompat ke jok belakang motornya. Saat dia menengok, Anela sudah duduk manis di atas motornya sambil terburu-buru menutup payung krem dengan motif bunganya kemudian langsung menoleh ke arah Genta sembari tersenyum lebar.

"Bang ayo jalan bang!" Anela berseru sambil menepuk bahu Genta, laki-laki tersebut hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia mengambil helm yang tercantol di gantungan motor, lalu memberikannya kepada Anela, kemudian Genta mulai melajukan motornya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun