Pati (10/8) Pandemi COVID-19 ini tak menyurutkan semangat bagi mahasiswa KKN TIM II Periode 2020 UNDIP yang tengah melaksanakan KKN Pulang Kampung di desa masing-masing dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”. KKN yang berlangsung selama 45 hari ini diikuti oleh sejumlah 3.852 mahasiswa dengan tujuan untuk mencegah meningkatnya klaster penderita COVID-19. Berbeda dengan pelaksanaan KKN regular yang biasanya, KKN Pulang Kampung bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan mutu masyarakat di tengah pandemi bagi lingkungan tempat mahasiswa KKN tinggal yang tentunya dengan menaati protokol kesehatan ketika pelaksanaan program.
Shafira Ihzaa Fardhani merupakan salah satu peserta KKN Pulang Kampung dari Fakultas Hukum UNDIP. Shafira melaksakan KKN di kampung halamannya yang terletak di Desa Winong, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Dalam kesempatan ini, Shafira memanfaatkan semaksimal mungkin waktunya untuk melaksanakan kedua program KKN yang telah dirancangnya untuk membangun dan membantu kampung halaman sendiri.
Program pertamanya yaitu mendirikan pos bantuan sosial “Bersama Membantu Sesama” untuk warga Desa Winong RT 06/RW02 yang merupakan salah satu bentuk tindak lanjut dari adanya seruan Gubernur Jawa Tengah untuk menjalankan “Jogo Tonggo”. Program ini mendapat dukungan penuh dari Ketua RT 06 RW 02 yaitu Bapak Sugeng yang menyampaikan bahwa, “Dengan adanya program dari Shafira yang tengah melaksanakan KKN di desa sendiri maka dapat terealisasikan pos bantuan sosial yang merupakan cita-cita dari warga RT 06 RW 02 yang belum sempat terlaksana hingga saat ini. Semoga dapat menjadi inspirasi bagi warga yang ingin menyalurkan bantuan bagi sesama yang situasinya terdampak oleh pandemi.” Program yang dilaksanakan selama 10 hari tersebut menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak serta mengenakan masker. Mencapai 60 bingkisan bantuan dalam sehari, pos tersebut telah terbilang sukses untuk menggerakkan warga dalam membantu sesama.
Jamu merupakan salah satu minuman tradisional yang terbuat dari rempah-rempah dengan manfaat mampu menambah imunitas tubuh. Di tengah pandemi ini, menjaga imunitas tubuh merupakan suatu kewajiban bagi kita agar tak mudah tetular COVID-19. Maka dari itu, program kedua yang dirancang Shafira yaitu melakukan pemberdayaan masyarakat Desa Winong dalam pembuatan minuman tradisional “jamu” yang keberadaanya mulai sulit ditemukan dalam era modern ini. Pembuatan jamu ini bertujuan untuk menambah penghasilan bagi warga yang perekonomiannya terdampak oleh adanya COVID-19 dengan mekanisme pemasaran jamu dilakukan dengan menitipkannya dari warung ke warung, sehingga tidak perlu dilakukan kontak fisik secara langsung dengan pembeli.
Jamu hasil pemberdayaan masyarakat ini diberi label “Jamu Mugi Waras” dengan desain yang telah dirancang oleh Shafira. Dipatok dengan harga Rp. 5000,00/botol ukuran 250ml, jamu ini laris manis dan digemari oleh masyarakat. Dalam wawancaranya, Ibu Silvi selaku salah satu warga Desa Winong yang mengikuti program pemberdayaan ini mengaku bahwa perekonomiannya turut terbantu melalui penjualan jamu tersebut. Bisnis jamu tersebut diharapkan mampu dilakukan secara berkelanjutan mengingat banyaknya minat konsumen yang menikmati jamu sebagai minuman penambah imunitas di tengah pandemi COVID-19.
Dosen Pembimbing : Dr. Meiny Suzery, MS.
