Mohon tunggu...
Shafira NoorAmaliasari
Shafira NoorAmaliasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

be the best

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Media Konvensional ke Media Baru

1 April 2021   13:58 Diperbarui: 1 April 2021   14:07 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Seiring perkembangan zaman yang makin pesat, teknologi informasi dapat memudahkan manusia dalam mencari berbagai informasi yang beredar di belahan dunia dan mencari informasi untuk beraktivitas melihat berita. Media di Indonesia biasanya merujuk kepada beragam alat yang di gunakan di Indonesia untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat luas. Di Indonesia media terdapat berbagai ragam jenisnya untuk berkomunikasi dan menyebarkan informasi dan pada dasarnya media dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu media konvensional dan new media (media baru). Perkembangan teknologi komunikasi awalnya bukan diawali dengan mesin-mesin yang canggih tetapi diawali dengan kecakapan manusia dalam berinteraksi melalui tulisan atau kode-kode tertentu. Dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat ini mempunyai dampak positif dan dampak negative. Untuk dampak positif ini adalah memudahkan berbagai pekerjaan masyarakat untuk mencari informasi seluas-luasnya, dan dampak negatifnya sendiri adalah sangat membuang-buang waktu karena dengan mencari informasi seluas-luasnya akan juga menggunakannya untuk kepentingan pribadi juga hingga kita lupa akan tujuan kita sebenarnya dalam menggunakan teknologi. Untuk menghindari hal-hal negative ini kita terlebih dahulu harus paham akan apa tujuan dan manfaat dari teknologi yang kita gunakan saat ini.

Jenis media komunikasi berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi empat, yaitu media cetak adalah bahan bacaan yag diproduksi secara profesioal, seperti majalah, surat kabar, buku, tabloid, dll. Yang kedua adalah media audio adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan dalam bentuk lambang-lambang auditif, baik bahasa verbal (kata-kata atau bahasa lisan) maupun bahasa non verbal, contoh media audio adalah radio. Yang ketiga media visual adalah media yang hanya mengandalkan mata atau indra pengelihatan atau sarana atau alat komunikasi yang dapat dilihat dengan mata atau indra pengelihatan, contoh dari media visual adalah gambar dan foto. Yang terakhir ada media audio dan visual yaitu jenis media yang mengandung unsur suara dan juga unsur gambar yang dapat dilihat, contoh dari media audio dan visual adalah televisi.

Media di Indonesia dibagi menjadi dua bagian yaitu media konvensional dan media baru (new media). Media konvensional adalah media komunikasi yang telah ditemukan terlebih dahulu sebelum media baru. Media konvensional disebut juga dengan media massa yaitu biasa digunakan untuk menerima pesan dan menyebarkan informasi kepada masyarakat secara bersamaan dengan jangkauan yang relative luas dan dalam waktu yang singkat. Media konvensional juga dibedakan lagi menjadi media cetak dan media penyiaran. Media cetak adalah media yang proses penyebaran menggunakan media cetak dan berbentuk cetak seperti majalah, tabloid, dan koran. Media penyiaran adalah media yang menyampaikan dan menyebarkan pesan serta informasinya dalam bentuk siaran, seperti radio dan televisi. Radio adalah media komunikasi yang menyampaikan informasi atau pesan dari komunikator ke komunikan dalam bentuk suara, sedangkan televisi menyampaikan pesan dan informasi dalam bentuk suara dan ada gambar yang bergerak.

Dalam media konvensional ini harus menunggu informasi sesuai jam yang tayangkan kemudian khaayak tidak dapat berinteraksi langung kepada media dan sesama pengguna, media konvensional ini juga lebih mengutamakan isi ketimbang hubungan pada kondisi tertentu, dan umpan balik pada media konvensional ini bersifat tertunda dan tidak langsung. Media konvensional ini juga mempunyai kelebihan kekurangan juga. Kelebihan media konvensional ini adalah lebih dapat dipertanggungjawabkan, harga relative lebih murah, jangkauan luas. Kekurangan media konvensional adalah biaya cetak mahal, lebih lama dalam menyajikan informasi, komunikasi satu arah, dll. Media konvensional juga mempunyai karakteristik pada audiensnya yaitu khalayak tidak terhubung langsung dengan media, khlayak tidak terhubung satu sama lain, bersifat homogen (tergantung sasaran progam tertentu) dan khalayak susah memberi umpan balik.

New media (media baru) adalah media komunikasi yang menggunakan internet dan teknologi digital atau computer sebagai alat pengoprasiannya. New media ini tercipta dan berkembang setelah terjadi kemajuan pesat dalam teknologi komunikasi, khususnya pada teknologi digital atau computer dan internet. Blog, media sosial, dan website adalah contoh aplikasi pada new media. New media imerupakan teknologi yang terhubung oleh internet, dimana khalayak harusterhubung oleh internet atau online. New media meliputi portal online, televisi online, radio streaming, namun era sekarang media sosial yang sering digunakan untuk mencari informasi ada Twitter, Instagram, Youtube, Facebook, dll. Informasi pada situs tertentu tidak bersifat formal sehingga kredibilitas informasi tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Pencarian dalam informasi ini sangat mudah didapatkan dan tidak ada jadwal tertentu, para pengguna dapat terhubung secara langsung. New media ini juga mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan pada new media ini informasi dapat simpan dan dibuka kembali, informasi dapat diakses dimana saja dan kapan saja, dapat berupa teks, gambar serta video, dan para pengguna dapat berinteraksi satu sama lain. Kekurangan pada new media adalah membutuhkan biaya besar, tidak emua masyarakat dapat mengaksesnya, reporter dituntut untuk kerja keras, sulitnya control sosial, dan informasi sulit dipertanggungjawabkan. New media juga mempunyai karakteristik pada audiensnya yaitu khalayak dapat terhubung langsung dan berinteraksi satu sama lain, dapat terhubung dengan media, khalayak dapat lebih kritis dalam memberikan opininya.

Saya Shafira Noor Amaliasari sebagai mahasiswi Ilmu Komunikasi, Universitas Ahmad Dahlan tentunya pernah merasakan mencari informasi dan menerima pesan menggunakan media konvensional dan new media. Media konvensional pertama yang saya kenal adalah televisi. Pada saat kecil saya seringkali menonton televisi untuk menyaksikan kartun-kartun favorit saya yang tayangnya selalu dijadwalkan, bisa seminggu dua kali atau seminggu sekali saja. Televisi juga merupakan media hiburan pada dahulu kala, jika sekarang televisi lebih banyak menyajikan berita-berita gossip ketimbang tontonan kartun untuk anak kecil. Bahkan pada saat saya kecil saya seringkali bagun pada pagi hari untuk menyaksikan kartun favorit saya. Media konvensional yang saya kenal juga ada koran, biasanya saya menggunakan koran hanya untuk sekedar membaca berita yang menarik untuk saya baca, dan mengisi teka-teki yang ada dikoran tersebut, saya juga pernah menemani ibu saya untuk membuat surat kabar di koran tentang berita kehilangan. Setelah itu saya mengenal yang namanya smartphone, hingga saat ini saya selalu menggunakan smartphone saya untuk mencari berita di berbagai platform media sosial seperti Google, Instagram, Twitter, dll karena akses yang sangat mudah. 

Keunggulan yang dimiliki oleh berita online ini adalah kecepatan berita yang diberikan kepada pembaca. Berita-berita yang dimuat juga selalu up to date sehingga tidak pernah ketinggalan. Berita online juga dapat diakses kapan saja dan dimanapun dan juga dapat diakses secara gratis. Berita online juga dapat mengakses berita-berita luar negeri dan tidak hanya dalam negeri saja. Tetapi berita online juga hanya dapat diakses oleh masyarakat yang memiliki alat teknologi yang mendukung adanya internet. Setelah ditemukannya new media pada media komunikasi elektonik maka media konvensional seperti tabloid, surat kabar, majalah, tentunya belum dapat tergantikan hingga saat ini dan masih tetap eksis. Media elektronik seperti televisi dan radio juga masih sering digunakan, televisi untuk mencari berita yang sedang beredar di masyarakat luas dan radio juga masih tetap digunakan, kebanyakan orang yang mendengarkan radio saat mereka berada di dalam mobil ketika hendak pergi ketempat tujuannya.

Media lama masih tetap akan bertahan karena memiliki karakteristik yang berbeda dengan new media. Biasanya seseorang yang berumur 40 tahun keatas lebih sering menggunakan televisi atau surat kabar, dan usia 15-30 tahun lebih sering mengkonsumsi berita lewat internet. Sehingga saat ini new media tidak dapat dikatakan mengganti media konvensioanl.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun