Mohon tunggu...
Shafa Varera
Shafa Varera Mohon Tunggu... Freelancer - Be better everytime

bercerita untuk berbagi dan bermanfaat. mom's of two child and a wife, blogger and listener

Selanjutnya

Tutup

Diary

Cerita Pagi

20 Januari 2021   06:31 Diperbarui: 20 Januari 2021   06:45 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Libur weekend menjadi salah satu cara kami untuk memanfaatkan waktu bersama. Si Ayah dinas di luar kota dan baru pulang saat weekend, anak-anak selalu mengajak keluar. Seperti pagi ini, kami yang memang lebih suka berburu sunrise daripada sunset keluar rumah selepas Sholat Subuh. Kami membawa bekal untuk sarapan seadanya. Nasi, mie goreng (bukan mie instant), telur dan scallop (Frozen food).

Kami tinggal di Kota Mataram yang tidak jauh dari pesisir, hanya butuh waktu 15 menit dengan kendaraan pribadi untuk sampai di pantai yang terdekat. Ada pantai Gading dan Pantai Mapak Indah menjadi dua pantai yang banyak dikunjungi karena dekat dari Kota. 

Meski tidak seindah pasir putih pantai deretan Senggigi ataupun Kuta Mandalika, dua tempat ini menjadi tempat yang bisa dijadikan alternatif liburan santai dekat kota dengan makan ikan bakar atau hanya menikmati sejuknya angin pantai. Pantai Gading dibuat untuk duduk lesehan dengan penjual ikan bakar, plecing dan es kelapa muda yang berderet. Sedangkan pantai Mapak Indah dibuat semi cafe pinggir pantai dengan deretan tempat makan dengan beanbag dan meja pendek. 

Masing-masing cafe dibuat instagramabel dengan konsep yang unik dengan lampu hias yang akan terlihat menawan sat malam hari. Pencahayaan temaram beradu dengan deburan ombak dan angin malam menjadi daya tarik bagi pengunjung. Makanan dan minuman yang disajikan pun relatif terjangkau dengan berbagai pilihan makanan kekinian.

Namun, kami lebih suka menikmati pantai di pagi hari dengan ketenangan dan kesejukannya. Tidak ramai dan tidak bising. Anak-anak leluasa main pasir, tidak berdesakan dan jelas bisa social distancing. 

Rasanya udara pagi memberi semangat yang membuat hari menjadi semakin semangat. Ada energi baru melihat matahari yang semakin menghangat ditambah deburan ombak yang hari itu cukup keras karena angin cukup keras. Kami tidak memperbolehkan anak-anak main air karena cukup berbahaya. Mereka hanya boleh main pasir sambil bermain dan sarapan.

Quality time mencari suasana baru bisa dilakukan dengan berbagai cara dengan tetap menyelipkan pelajaran kehidupan pada anak-anak. Bersyukur atas nikmat Allah, melihat luasnya ciptaan Allah dan betapa bermanfaat segala apa yang Allah ciptakan. 

Semua yang ada di alam memiliki tujuan dan manfaat bagi manusia. Manusia diberikan akal dan pikiran untuk bisa beribadah, memanfaatkan dan melestarikan alam dengan bijaksana. 

Ombak yang besar dan angin di pantai yang membuat kapal nelayan bisa berlayar dan kembali setelah mencari ikan di laut. Laut memberikan sumber protein hewani yang kaya manfaat yang bisa menjadi sumber kehidupan manusia. Selain itu, udara pagi bisa bermanfaat bagi paru-paru karena belum tercemar polusi. 

Mengajak anak-anak menikmati alam bisa mengajarkan banyak hal pada mereka. Kami bisa bercengkerama, bisa bercanda dan belajar banyak. Salam dari udara dan ombak di pantai pagi hari.

dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun