Mohon tunggu...
Shafa Varera
Shafa Varera Mohon Tunggu... Freelancer - Be better everytime

bercerita untuk berbagi dan bermanfaat. mom's of two child and a wife, blogger and listener

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Generasi Sambal di Lombok

29 April 2019   22:21 Diperbarui: 29 April 2019   22:38 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliner. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Rembolle

Kalau ada istilah generasi micin, saya lebih suka dibilang generasi sambel. Siapa sih yang nggak setuju kalau sambel itu bikin nagih? Hehe...pasti semua setuju kan? Sambel itu memang bikin nafsu makan bertambah. Apalagi makannya sama teman atau saudara, rame-rame bikin nasinya juga makin rame nambahnya. Udah jadi rahasia umum kalau sambal selalu dicari kalau makan di Indonesia. 

Membahas sambel, saya hidup di pulau kecil yang eksotis. Semua tahu kalau Lombok memiliki pesona wisata yang sangat menarik. Pantai yang berbukit dan masih alami menjadi daya tarik yang selalu membuat semua orang terpesona. Bukan hanya pesona alamnya yang unik, tapi juga di pulau ini kulinernya juga menarik. 

Meski sebenarnya Lombok itu berarti lurus dalam bahasa sasak, tapi Lombok yang dikenal orang kebanyakan adalah cabai. Nah, hampir semua makanan di Lombok bercitarasa pedas.

Mulai dari plecing kangkung, yang merupakan sambal tomat mentah dipadukan dengan kangkung dan tauge yang direbus kemudian diberi parutan kelapa yang setengah disangrai juga kacang tanah goreng. Kalau ada plecing kangkung, lauknya tahu atau tempe goreng saja sudah nikmat sekali. Selain itu, ada juga ayam taliwang. 

Ayam taliwang merupakan ayam bakar dengan bumbu khas yang juga bercitarasa pedas. Ayam bakarnya udah pedes masih ada sambel khasnya yang juga pedes. Sambel dengan bawang merah dan diberi perasan air jeruk purut ini sangat membuat ketagihan. Yang belum pernah coba, jangan ngiler ya. 

Perpaduan rasa yang sangat pas untuk menemani nasi panas dan plecing kangkung. Nah, biasanya ada juga yang menggunakan terong bakar sambel tomat. Terong yang sudah dibakar disuwir-suwir dicampur dengan sambal tomat yang sudah digoreng setengah matang. Perasan jeruk purut menjadi andalan penambah rasa menjadi semakin nikmat.

Ada lagi sate bulayak dan sate rembiga. Sate bulayak merupakan sate jeroan (bagian dalam ayam), daging ayam dan ada pula daging sapi yang kemudian diberi bumbu kacang yang khas dengan menggunakan sedikit santan yang dimasak menjadi kental. Tentunya rasa bumbunya juga pedas. Dinamakan bulayak karena sate ini dimakan dengan bulayak. 

Bulayak merupakan lontong atau ketupat yang terbuat dari daun aren atau daun enau. Bentuknya kecil memanjang, diuat dengan dililit. Rasanya khas karena bungkus daunnya. Sate ini terkenal juga dengan sate Narmada atau juga sate ampet. Semua sama rasanya, hanya penamaannya saja. Tetap citarasa khas masih menjadi andalan. 

Selain itu, ada juga sate rembiga. Sate ini merupakan sate daging yang bercitarasa pedas. Bumbu yang dilumurkan saat dibakar sudah bercitarasa pedas, jadi sate yang tanpa sambal itu sudah pedas. Dinamakan sate rembiga karena sate ini pertama kali dijual di daerah Rembiga, itulah sate daging pedas ini terkenal dan menjadi makanan khas.

Makanan lain yang biasa dimakan di kampung pun hampir semua bercitarasa pedas. Ada sayur pedes panas, sayur yang terdiri dari campuran kacang-kacangan ini sangat pedas. Ada pula sayur 'kelak terong aceh' yang merupakan sayur berisi campuran aneka sayuran dengan bumbu sambal tomat mentah yang dimasukkan ke dalam sayur dengan diberi sedikit minyak. 

Ada yang memasukkan isi sayur asam, tapi ada pula yang memasukkan kangkung dan kacang-kacangan dengan kuah yang berlimpah terasa pedas dan asam. Terkadang, sayur itu diberi kaldu kepala ikan yang membuat rasanya menjadi sedikit berdeda. Sayur nangka dan sayur pelepah pisang juga bercitarasa pedas yang biasa ada saat ada hajatan. Sayur ini biasanya menggunakan santan saat memasak. Semua sayur bercitarasa pedas.

Sayur sudah, sate sudah, ayam bakar sudah, kali ini yang menjadi intinya adalah sambal. Sambal totok menjadi sambal yang paling disukai. Sambal yang terbuat dari cabai, terasi, bawang merah yang ditambahkan minyak kelapa ini menjadi nikmat dengan perasan jeruk purut. 

Sambal ini kini dbuat dalam bentuk siap makan yang dicampur dengan daging ikan atau daging ayam. Rasanya, jangan ditanya. Sangat pedas, cocok untuk dimakan dengan nasi hangat. 

Sambal totok yang dibuat lebih tahan lama tentunya berbeda dengan sambal totok yang dibuat untuk langsng disantap. Sambal totok yang dibuat agar tahan lama dan dijual sebagai oleh-oleh biasanya tidak menggunakan perasan jeruk purut. 

Kini, tidak hanya daging ikan atau daging sapi yang digunakan sebagai campuran, ada juga jamur yang digunakan sebagai campurannya. Makin banyak variasi sambal yang bisa dinikmari.  jangan lupa membeli sambal totok ya kalau ke Lombok, biar nggak penasaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun