Mohon tunggu...
Supi Siti Solihah
Supi Siti Solihah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pedagang Basreng

Menulis bukan hobi hanya untuk relaksasi apalagi untuk ajang kompetisi hanya ingin berekspresi semoga sesuai dengan ekspektasi.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Hindari Perdebatan Jumlah Rakaat dalam Shalat Tarawih

1 April 2023   07:07 Diperbarui: 1 April 2023   07:22 965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shalat Tarawih di Turki/Ekpatgo.com

Dari Abu Hurairah R.A. ia berkata:

 ( )

Artinya: Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah SWT), maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari)

Puasa atau Shaum merupakan salah satu kewajiban yang harus ditunaikan oleh seorang muslim, karena puasa termasuk salah satu rukun Islam setelah mengikrarkan syahadat, mendirikan shalat, menunaikan zakat.

Dengan puasa seorang muslim akan tergugah rasa kepedulian terhadap sesamanya, ia akan merasakan bagaimana rasanya seseorang berada dalam kekurangan khususnya kekurangan dalam hal makanan.

Puasa dapat melatih seseorang menjadi disiplin yaitu dengan adanya berbuka puasa di waktu yang sama, sahur dan juga shalat tarawih berjamaah pada waktu yang telah ditentukan.

Yang akan saya bicarakan disini adalah tentang perbedaan shalat Tarawih, meskipun shalat Tarawih itu hukumnya adalah sunnah tetapi sangat dianjurkan semata-mata untuk mencari keridhoan Allah SWT, bukan tujuan adat bahkan riya (melakukan ibadah hanya untuk diperhatikan oleh orang lain).

Selain dianjurkan shalat Tarawih juga banyak sekali keutamaan dan fadhilah  bagi orang yang menunaikannya. Bisa dilakukan secara munfarid atau berjamaah.

Meskipun dalam hal ini ibadah Tarawih sejatinya dilakukan di Mesjid dan dilakukan secara berjamaah, karena dengan melaksanakan shalat Tarawih berjamaah kita akan bersemangat menjalankannya karena dengan secara tidak langsung dapat saling mensuport antara jamaah satu dengan yang lainnya, dibandingkan dengan shalat Tarawih yang dilakukan secara mandiri di rumah dan munfarid, rasa kantuk dan godaan-godaan lain menyertai sehingga kita tidak bisa melakukannya dengan baik.

Terlebih lagi shalat Tarawih dilaksanakan Ba'da Isya setelah berbuka puasa, ketika perut kita merasa kenyang rasa kantuk pun datang.

Tapi aneh, ketika  kita beres melaksanakan shalat Tarawih kantuk pun hilang entah kemana bahkan selalu sulit lagi untuk tidur dengan sempurna, tapi balik lagi ke masing-masing individu karena segala perbuatan amal itu tergantung dari pada niat masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun