Mohon tunggu...
Supi Siti Solihah
Supi Siti Solihah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pedagang Basreng

Menulis bukan hobi hanya untuk relaksasi apalagi untuk ajang kompetisi hanya ingin berekspresi semoga sesuai dengan ekspektasi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Waspadai Diabetes pada Anak

9 Februari 2023   09:32 Diperbarui: 9 Februari 2023   09:35 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Siapa yang tak senang menmpunyai anak yang gemuk, semua orang tua mengharapkan anaknya  tumbuh subur dan menjadi pujian dan pusat perhatian saat bertemu dengan orang sekitar

Namun harus ingat satu hal karena tidak semua anak gemuk itu menjadi syarat bahwa anak tersebut sehat karena sekarang kegemukan dan obesitas menjadi musuh baru di dunia kesehatan saat ini, bukan hanya di indonesaia tapi juga di dunia.

Sedang anak gemuk saat balita bisa menjadi resiko kegemukan saat ia menjadi dewasa dan survey telah membuktikan meskipun tidak terjadi ke semua anak gemuk, menjadi gemuk setelah dewasa tergantung dari pola hidup dan pola makannya.

Di arab saudi contohnya menurut penuturan teman yang berada di sana yang bekerja sebagai PRT banya sekali anak-anak sekolah dasar yang sudah terkena diabetes, dan harus di suntik insulin  setiap harinya, karena gaya hidup yang sudah berubah diantaranya mereka banyak diam di rumah dan makan apapun sesuka hatinya dan kurang aktivitas di luar rumah.

Apabila kita lihat di jaman saat ini banyak anak yang kurang aktivitas di luar rumah, dan cenderung malas, kurang gerak, kurang olahraga.

Jangankan yang hidup di kota-kota besar, yang tingga di desapun sama, dan orang tua pun cenderung melarang anaknya terlalu banyak aktivitas di luar karena dikhawatirkan dengan pergaulan yang negatif

Yang sering dijumpai adalah ketIka anaknya berlari dan kedapatan anaknya terjatuh, ibu justru memarahi anaknya dan pasti mengomel,"Ibu juga sudah bilang , jangan lari-lari nanti terjatuh kalau jatuh siapa juga yang sakit dan siapa pula yang repot".

Contoh lain sepertoi hujan turun, jiwa anak yang merasa penasaran tentu ingin mersakan bangaimana bermain hujan-hujanan, tapi setiap kali anak ingin mencobanya banyak orang tuamya yang melarang dikjawatirkan akan sakit, dan itu menjadi sugesti terhadap anak setiap kali hujan-hujanan pasti sakit.

Konsumsi karbohidrat/gula yang berlebihan

Selain dari gaya hidup diabetes juga bisa timbul akibat pola makan yang tidak sehat, asal makan dan asal kenyang yang penting ada yang masuk ke dalam perut anak, tidak diperhatikan kandungan gizi yang terdapat pada makanan.

Jajanan yang sering ditemui di rumah kebanyakan yang berbahan dasar tepung  serta minuman yang manis, dan mengandung banyak kalori, dan banyak sekali dijumpai minuman yang memakai pemanis buatan.

Anak cenderung tidak suka sayur dan buah, mereka suka makanan yang gurih dan berlemak, ditambah makanan dan minuman kekinian seperti Es Boba, gula-gula, Es krim berbagai macam bentuk dan rupa begitu sangat menarik perhatian.

Gejala yang khas terjadi pada anak apabila menderita diabetes

Sering mengompol di malam hari dan merasa haus tetapi nafsu makan meningkat tetapi tenaga berkurang yang paling ditakuti adalah gula dalam tubuh tidak bisa digunkan sebagai energi diganti dengan lemak sehingga anak menjadi kurusdiantaranya sering sakit perut, sesak napas, diare dan infeksi paru

Merawat anak dengan diabetes mellitus

Mengontrol pola makan anak dengan makanan dengan gizi yang seimabng, mengontrol kadar gula dalam tubuh anak minimal satu bulan sekali, mengunjungi dokter spesialis dan mengkonsultasikan tentang, asupan nutrisi yang baik bagi anak penderita diabetes, perkembangan otak dan pentingnya imunisasi pada anak penderita diabetes.

Pencegahan dini

Batasi anak dan ajarkan  untuk berpola hidup sehat dengan berolahraga, banyak beraktivitas fisik , tidak bergadang  dan stres berat. Memakan-makanan yang sehat dan bergizi, bukan tidak boleh jajan di luar tetapi harus dibatasi dan diatur.

Mengurangi makanan yang mengandung gula, garam dan lemak yang tinggi terutama kepada anak dengan resiko mempunyai keturunan orang tua, kakek, nenek dengan mempunyai latar belakang penyakit diabetes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun