Mohon tunggu...
Supi Siti Solihah
Supi Siti Solihah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pedagang Basreng

Menulis bukan hobi hanya untuk relaksasi apalagi untuk ajang kompetisi hanya ingin berekspresi semoga sesuai dengan ekspektasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Harta yang Tak Ternilai

8 Januari 2023   16:07 Diperbarui: 8 Januari 2023   16:11 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara adzan telah berkumandang
Menghanyutkan energi yang kudapatkan
Kembali ke titik peraduan
Sebagaimana aktivitasku berjalan

Ada secercah harapan
Yang menemani setiap langkah
Dengan mengharap pada Tuhan
Semoga di kabulkan

Mentari yang sinarnya redup
Kini telah berganti dengan terang benderang
Seperti harapan yang akan datang
Bergelora dalam kalbu dengan gemilang

Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian
Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian
Itulah pepatah orang tua kita dulu
Yang kini  sedang berjuang merasakan pedihnya pengharapan
Semoga dibalas dengan kebaikan

Karena kebahagiaan,  kedamaian, cinta kasih adalah harta dan karunia  yang tiada ternilai

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun