"Dalam negeri kita, jangan kita yang menumpang."Â ~ K.H Agus Salim
Angka pengangguran di Indonesia tergolong tinggi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Tingkat Pengangguran Terbuka pada Februari 2022 mencapai 5,83 persen.
Pengangguran Terbuka sendiri terdiri dari mereka yang tidak bekerja karena sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, minder karena tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, dan orang yang belum berani memulai. Rentan usia pengangguran ini antara 15 tahun sampai 65 tahun.
Banyak sekali faktor penyebab terjadinya pengangguran ini. Salah satunya persaingan yang ketat karena bertambahnya populasi manusia.Â
Peningkatan populasi dan jumlah penduduk Indonesia juga mengalami kenaikan. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan penduduk Indonesia mengalami peningkatan menjadi 275,77 juta jiwa hingga pertengahan 2022.Â
Peningkatan populasi ini menjadi sangat signifikan terutama ketika keluarnya kebijakan lockdown di beberapa daerah bahkan di tingkat nasional. Kebijakan yang diakibatkan oleh antisipasi Covid-19 ini dilakukan untuk menekan jumlah korban akibat virus Covid-19. Sembari kebijakan ini berjalan maka pembuatan vaksin dan vaksinasi terus digalakkan.Â
Aturan pemerintah yang diberikan sangatlah ketat. Mulai dari tidak boleh keluar rumah, penggunaan masker dan hand sanitizer, test covid-19 pada setiap event maupun aktivitas, hingga larangan ke tempat ibadah. Sekarang, aturan pemerintah mengenai antisipasi Covid-19 sudah agak longgar.
Era adaptasi telah terjadi untuk pemulihan ekonomi baik mikro maupun makro. Proses pemulihan ekonomi ini ternyata memiliki tugas yang sangat berat. Banyaknya pengangguran yang disebabkan PHK karena Covid-19 bahkan angkatan muda yang baru lulus (fresh graduate) yang tidak bisa memulai karir.
Solusi yang diberikan dan menjadi andalan adalah melalui program - program pelatihan guna mencetak tenaga siap kerja. Program pelatihan tersebut dilakukan dengan kerjasama antara pihak swasta dan pemerintah. Seperti program prakerja dan pembangunan BLK komunitas.
Namun, problematika harus terjadi lagi setelah itu. Mereka tidak dapat kepastian untuk mendapatkan pekerjaan tetap setelah pelatihan. Namun, mereka diberikan pesangon yang bisa dimanfaatkan sebagai modal awal dalam meniti karir usaha.
Tentu fluktuatif pemasukan dan pengeluaran merupakan pokok bahasan utama ketika memulai sebuah usaha. Maka, perlu sebuah strategi untuk pengelolaannya. Faktor yang sangat dikhawatirkan adalah ketika kerugian dialami secara terus menerus akan mengakibatkan gulung tikar.