Mohon tunggu...
Shabirah Putri Najiah
Shabirah Putri Najiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2019 Universitas Muhammadiyah Malang

Manusia

Selanjutnya

Tutup

Metaverse

Metaverse Bag I: Proses Adopsi Inovasi Teknologi Komunikasi

10 Agustus 2022   12:00 Diperbarui: 10 Agustus 2022   12:01 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknologi komunikasi berkembang secara cepat dan tidak dapat dihindari oleh manusia. Perkembangan teknologi komunikasi tidak lagi pada radio atau televisi, melainkan telah sampai pada teknologi smartphone dan percepatan jaringan. Manusia yang hidup pada era smartphone secara langsung maupun tidak langsung dipaksa untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tersebut. Saat ini, manusia sedang mengembangkan teknologi terbaru yang dikenal sebagai Metaverse.

Mark Zuckerberg dalam CNBC Indonesia menjelaskan bahwa metaverse merupakan lingkungan virtual yang bisa dimasuki, alih-alih hanya melihat layar saja. Sederhananya, metaverse merupakan sebuah ruang virtual (tidak berada pada ruang fisik), sebagai tempat seseorang menjelajah dan melakukan aktivitas dengan para pengguna internet lainnya.

Istilah metaverse pertama kali diciptakan oleh Neal Stephenson yang disebutkan pada novelnya yang berjudul Snow Crash pada tahun 1992. Istilah metaverse yang diperkenalkan oleh Neil ini merujuk pada dunia virtual tiga dimensi yang dihuni oleh avatar orang sungguhan.

Proses difusi inovasi diartikan sebagai proses dimana penemuan disebarkan kepada masyarakat yang menjadi anggota sistem sosial. Difusi inovasi terdiri atas dua kata, difusi dan inovasi. 

Difusi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti penyebaran atau perembesan sesuatu (kebudayaan, teknologi, ide) dari satu pihak ke pihak lainnya. Sedangkan inovasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat). Teori difusi inovasi ini popular melalui buku dengan judul "Diffusion of innovations" yang ditulis oleh Everett Rogers pada tahun 1964. Dalam bukunya, Rogers menjelaskan bahwa difusi merupakan proses ketika sebuah inovasi dikomunikasikan melalui beberapa saluran dengan jangka waktu tertentu dalam sebuah sistem sosial. 

Pesan yang disampaikan mengandung ketermasaan (newness) yang memberikan ciri khusus kepada difusi yang menyangkut ketidakpastian (uncertainty). Dalam proses penyebarannya, ada beberapa kelompok tertentu yang memiliki ketertarikan terhadap ide dan hal-hal baru, sehingga beberapa kelompok orang tersebut kemudian dinilai sebagai orang yang memiliki pengetahuan yang luas dan lebih terbuka jika dibandingkan dengan yang lainnya sehingga kelompok orang ini menjadi komunikator yang kuat untuk mempengaruhi orang lain untuk mengadopsi sebuah inovasi baru yang akan hadir.

Secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa difusi inovasi merupakan proses sosial dalam mengkomunikasikan informasi mengenai ide-ide baru pada masyarakat yang awalnya dipandang secara subjektif, namun perlahan-lahan mulai dikembangkan melalui proses konstruksi sosial sehingga dapat dipandang secara objektif. 

Ada tiga tahap dalam difusi inovasi. Tahap pertama merupakan akuisisi informasi yang merupakan proses dimana beberapa kelompok orang memperoleh atau mempelajari inovasi tersebut. Setelah mempelajari dan memahami informasi, sekelompok orang tersebut akan mempertimbangkan baik dan buruknya, keuntungan dan kerugiannya, sehingga sekelompok orang tersebut telah masuk ke tahap difusi informasi kedua yaitu tahap evaluasi informasi. Setelah melakukan evaluasi informasi, sekelompok orang tersebut masuk pada tahap ketiga yaitu tahap dimana mereka dihadapkan pada dua pilihan, adopsi atau penolakan. 

Jika memilih untuk mengadopsi inovasi tersebut, maka harus dilakukan adaptasi. Adaptasi merupakan proses dimana manusia menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, adaptasi sendiri diartikan sebagai penyesuaian terhadap lingkungan, pekerjaan, dan pelajaran. Adaptasi ini dilakukan manusia agar dapat mengatasi tuntutan zaman dan mempertahankan hidupnya. Adaptasi ini dilakukan secara perlahan dan dalam jangka waktu yang tertentu.

Daftar Pustaka

Arti kata adaptasi - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun