Mohon tunggu...
shafira adlina
shafira adlina Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Mamah Blogger, Asesor dan Fasilitator.

Jadilah pengubah keadaan dan bukan menjadi korban dari perubahan. Temui aku juga di https://www.ceritamamah.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mari Tuntaskan Peranmu, Wahai Ayah!

25 Agustus 2021   16:17 Diperbarui: 25 Agustus 2021   18:05 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ingatkah sebuah hadist yang memerintahkan kita untuk bermain dengan anak. Perintah bermain tersebut lebih ditekankan kepada ayah.

"Barang siapa yang memiliki anak, hendaknya ia bermain dengannya dan menjadi sepertinya. Barangsiapa yang membuat anaknya bahagia maka pahalanya setara dengan membebaskan budak sahaya, dan barang siapa membuat anaknya tertawa, maka pahalanya setara dengan orang yang menangis karena takut kepada Allah."

Ini semua menandakan bukan tanpa alasan ketika banyak pakar pendidikan menyatakan bahwa mendidik anak-anak adalah tugas utama seorang anak. Bagaimana mencari nafkah? Betul itu tugas seorang ayah juga. Artinya memang diperlukan kemampuan menjemput rezeki yang smart, agar ayah tidak pergi meninggalkan peran mendidiknya di dalam sebuah keluarga.

1. Ayah adalah seorang yang penuh dengan misi dan visi keluarga

A Man of Mission and Vision. Begitulah Almarhum Ustad Harry Santosa menjelaskan mengenai peran ayah dalam keluarga. Misi keluarga merupakan peran spesifik yang Allah titipkan dalam peradaban.

Hidup tidak sekadar hidup. Ada misi atau cita-cita besar setiap keluarga yang sudah Allah titipkan pada kita. Nabi Ibrahim AS merupakan sang pembuat misi keluarga, ini dijelaskan dalam Al Quran Nur Karim. Misi keluarga beliau diabadikan dalam doa-doanya.

2. Ayah adalah pemasok ego anak

Sosok ayah sejatinya adalah pemasok ego pada pribadi anak loh. Jika tidak bicara teori, saya punya pengalaman unik beberapa teman yang saya temui yang menjadi teman bahkan sahabat saya yang orangnya ga tegas, cenderung plinplan biasanya tidak memiliki sosok ayah yang utuh. 

Maksudnya bukan status pernikahan yah. Misalnya ayahnya yang jarang di rumah, kerja di luar kota aau negeri. Mereka yang tumbuhnya cenderung berjarak dengan sang ayah.

Ternyata pemasok ego dari ayah ini dapat memberikan kemampuan "leadership" bagi seorang anak, sementara ibu sebagai pemasok empati yang memberikan skill "followership". Jadi kedua peran ayah dan ibu ini memang harus seimbang.

Keteladanan seorang ayah dalam keluarga melalui sikap-sikap yang berangkat dari fitrah keayahannya akan melengkapi tumbuh kembang anak. Fitrah ayah bukanlah seorang pemarah namun, ia dengan menunjukkan ketegasan, pembelaan pada keluarga, ketegaan yang penuh cinta. Ini merupakan wujud pasokan ego yang berkesan bagi anak.

sumber : olahan canva.com
sumber : olahan canva.com

3. Ayah sang pembangun struktur berpikir dan rasionalitas

Inilah indahnya fitrah yang Allah berikan. Ayah dengan rasionalitas berpikirnya, berkontribusi membangun struktur berpikir juga inovasi di dalam rumahnya atau di keluarganya. Kalau kita sebagai wanita, fitra ibu memberikan kemampuan emosional. Ini jelas berdasarkan struktur otak dan kadar hormon kita yang berbeda antara perempuan dan laki-laki.

4. Pensuplai maskulinitas

Baik anak lelaki maupun anak perempuan membutuhkan pasokan maskulinitas. Nah, di sini peran ayah untuk hadir menemani anak sepanjang usia 0-15 tahun atau usia aqil baligh bersama sang ibu. Ketika anak lelaki berusia 7-10 tahun, kita perlulebih banyak mendekatkan pada ayahnya untuk menguatkan konsep fitrah kelelakiannya menjadi potensi peran seorang lelaki sejati.

5. Ayah Sang Raja Tega

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun