Mohon tunggu...
Git Agusti
Git Agusti Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger Cianjur

Suka menulis apapun yang diinginkan untuk ditulis

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Cerdas Memanfaatkan Fintech di Pedesaan

19 Mei 2019   22:30 Diperbarui: 19 Mei 2019   22:33 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap tahunnya umat muslim di Indonesia akan merayakan momen yang ditunggu yaitu hari raya Idul Fitri, sebagian besar merayakannya dengan berkumpul bersama keluarga besar baik di kota maupun di kampung halaman. Sejak dulu, merayakan Lebaran menjadi tradisi masyarakat muslim Indonesia sejak puluhan bahkan ratusan tahun lalu, hal ini terjadi karena pada waktu inilah biasanya anggota keluarga baik yang jaraknya jauh maupun dekat pada berkumpul di tempat yang sama.

Namun bukan hanya tradisi silaturahmi keluarga besar saja yang terjadi di momen Lebaran ini, selebihnya ada salah satu kebiasaan yang sangat menarik saat setiap umat muslim Indonesia merayakan Lebaran yaitu tradisi baju baru untuk Lebaran. Biasanya setiap menjelang hari raya Idul Fitri banyak keluarga yang saling memberikan baju baru untuk keluarganya terutama anak-anak dan orangtuanya dengan tujuan untuk menyenangkan orang-orang yang dicintainya.

Kebiasaan membelikan baju baru saat Lebaran tidak hanya dilakukan untuk anak-anak dan orangtuanya melainkan untuk diri sendiri juga, jika biasanya dalam satu tahun kadang membeli pakaian kadang tidak, namun menjelang Lebaran keinginan untuk membeli pakaian baru menjadi lebih meningkat. Hal ini berimbas pada membludaknya orang-orang yang mendatangi pusat-pusat perbelanjaan.

Tidak hanya bagi masyarakat kota yang berbelanja kebutuhan pakaian menyambut Lebaran untuk dibawa sebagai oleh-oleh untuk keluarga di kampung halaman. Masyarakat di pedesaan juga memiliki tradisi yang kurang lebih sama. Mempersiapkan sebagian anggaran belanja untuk membeli ragam kebutuhan pakaian untuk semua anggota keluarga.

Berbeda dengan masyarakat perkotaan yang begitu mudahnya untuk mendatangi pusat-pusat perbelanjaan. Banyak tempat berbelanja yang dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing mulai dari kelas toko pakaian biasa dengan harga terjangkau yang dimeriahkan dengan ragam diskon menarik hingga ke butik-butik yang mematok harga fantastis.

Namun di pedesaan seperti tempat tinggal saya sendiri, untuk mendapatkan baju Lebaran tidak terlalu banyak tempat berbelanja yang tersedia. Kalau tidak pasar tradisional biasanya kami berburu baju baru untuk keluarga dengan mendatangi toko-toko pakaian yang hanya terdapat beberapa toko saja, itupun belum tentu mendapatkan pakaian sesuai dengan model yang diinginkan.

Cara lainnya adalah dengan membeli secara online baik melalui situs-situs belanja online yang memang mulai dapat kami akses meskipun terkadang tidak terlalu banyak masyarakat pedesaan tahu dengan sistem belanja online seperti ini. 

Selain dengan langsung membelinya secara online dan memesannya langsung melalui aplikasi belanja juga terdapat cara yang lebih mudah dengan memanfaatkan pada penjual pakaian dengan sistem online namun tidak memanfaatkan aplikasi. Metode ini banyak dimanfaatkan oleh beberapa masyarakat di desa kami karena memiliki kemudahan dibandingkan dengan menggunakan aplikasi belanja online yang dirasa lebih rumit.

Kehadiran para pedagang baju secara online ini semakin banyak apalagi menjelang Lebaran seperti ini. Tentu ini sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak. Pembeli dapat memilih barang yang akan dibeli sesuai dengan model yang diinginkan dengan memilihnya melalui katalog online atau sebatas gambar-gambar produk yang ditawarkan di media sosial.

Penjual dapat menawarkan produk tanpa harus menawarkannya secara langsung dan tidak perlu mengeluarkan ongkos untuk itu. Cukup dengan menawarkan melalui media sosial kemudian setelah ada peminat tinggal menindaklanjutinya dengan transaksi melalui transfer rekening ke penjual dan mengirimkan barang melalui jasa kirim.

Seperti yang telah dilakukan oleh salahsatu pengusaha jual beli pakaian secara online bernama Mbak Yanwar. Profesi keseharian sebagai pendidik di salahsatu sekolah di pedesaan tidak membuatnya ketinggalan dalam pemanfaatan teknologi. Untuk menambah pundi-pundi penghasilannya guru muda ini merambah bisnis pakaian online dengan target pemasaran lokal.

Dengan andalkan fintech (financial technology) yang mulai dapat diakses oleh semua orang menjadikan bisnis dengan cara ini menjadi salahsatu peluang yang menjanjikan. Keberadaan Fintech sangat mempengaruhi gaya hidup masyarakat dalam menjalankan roda ekonomi di dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Perpaduan antara efektivitas dan teknologi memiliki dampak positif bagi masyarakat pada umumnya termasuk untuk masyarakat pedesaan di daerah Cianjur bagian selatan yang memang memiliki ketertinggalan dalam bidang pembangunan dibanding dengan kota kabupatennya sendiri.

Memanfaatkan gawai canggih dalam genggaman serta aktif memanfaatkan media sosial sebagai salahsatu jendela promosinya ternyata membukakan peluang bisnis yang membantu pemasaran dalam bisnis kecilnya. Dengan cara mengunggah gambar-gambar produk pakaian yang dipasarkannya maka setiap orang sedang membutuhkan barang tersebut kemudian tertarik untuk memesannya setelah disepakati harga yang sesuai dengan keinginan penjual dan pembeli.

Contoh bentuk promosi online yang dilakukan
Contoh bentuk promosi online yang dilakukan
Maka kemudian Mbak Yanwar memberikan nomor rekening untuk transfer sejumlah uang untuk pembayaran barang yang diinginkan oleh pembeli. Biasanya, untuk masyarakat desa yang tidak memiliki rekening bank makan pembayaran oleh pembeli dengan cara transfer melalui agen-agen ATM mini yang ada di desa kami. 

Prosesnya kurang lebih sama kecuali transfernya memang menggunakan rekening atasnama orang lain. Setelah konfirmasi pembayaran barang akan dikirimkan ke alamat si pembeli dengan menggunakan jasa kurir pos maupun jasa antar paket lainnya.

Mbak Yanwar mengatakan bahwa dengan meningkatnya sistemFinancial Technology (Fintech) seperti sekarang ini, proses ekonomi akan lebih mudah dan praktis. Misalnya untuk musim belanja di bulan puasa ini konsumen tidak perlu lagi untuk membuang waktu dan tenaga untuk mencari pakaian yang diinginkan namun cukup dengan memesannya melalui penjual online maupun dropshipper barang yang diinginkan akan datang ke depan pintu rumah. Ini dirasa lebih menguntungkan dibandingkan dengan sistem belanja konvensional yang menyita banyak waktu dan biaya transportasi.

Dengan keuntungan yang menjanjikan menjelang Lebaran ini, banyak pengusaha dadakan yang memanfaatkan fintech untuk kelancaran usahanya. Sepatutnya teknologi dapat memudahkan setiap orang untuk memenuhi kebutuhannya. 

Memberikan kepraktisan bagi para pengusaha bisnis online yang mengandalkanfintech untuk menjalankan usahanya tanpa harus kehilangan waktu dengan keluarga di rumah masing-masing. Menghidupkan perekonomian masyarakat yang secara tidak langsung dapat memperbaiki kualitas kehidupan bagi para pelaku bisnisnya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun