Mohon tunggu...
S. Fradina
S. Fradina Mohon Tunggu... -

20yo PA gonna be!

Selanjutnya

Tutup

Money

Membuat Kebijakan untuk Penjualan Kredit agar tidak "Rugi"

30 November 2015   13:00 Diperbarui: 30 November 2015   13:01 1307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber: www.aktual.com"][sumber: www.aktual.com]

 

Tidak semua penjualan kredit dapat memberikan keuntungan. Bisa dilihat dari keadaan ekonomi masyarakat Indonesia. Hampir sebagian besar keadaan ekonomi masyarakat Indonesia dapat dikatakan tidak baik. Maka, penjualan kredit akan selalu meningkat dari hari ke hari. Namun, kebanyakan orang lebih senang ketika mendapatkan suatu barang dengan cara kredit tapi tidak pada saat pembayaran.

Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan kebijakan penjualan kredit agar perusahaan bisa mendapatkan laba dan terhindar dari kerugian akibat dari penjualan kredit

 ***

PENETAPAN KEBIJAKAN KREDIT

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya investasi dalam Piutang :

  • Volume penjualan kredit: Semakin banyak produk yang dijual dengan cara kredit maka semakin besar pula piutang yang timbul.
  • Syarat pembayaran (termin), semakin lama masa kredit, semakin besar invesatasinya.
  • Ketentuan tentang pembatasan kredit, batasan kredit dapat berupa kuantitatif (plafon kredit, semakin besar plafon kredit perpelanggan makin besar investasi yang diperlukan) dan kualitatif (selektif terhadap pelanggan kredit, makin ketat seleksi akan semakin memperkecil investasi dalam piutang).
  • Kebijakan pengumpulan piutang, pengumpulan piutang dapat bersifat aktif (menggunakan debt collector) pengumpulan piutang lebih tepat waktu tetapi perlu tambahan biaya pengumpulan piutang, atau pasif yaitu keyakinan bahwa debitur menepati janji, maka resiko tertunggaknya piutang lebih besar.
  • Kebiasaan membayar dari para langganan, apabila sebagian besar pelanggan membayar pada masa diskon (termin 2/10;n/30), maka membutuhkan investasi lebih kecil, tetapi jika pelanggan membayar pada hari ke 30 atau bahkan menunggak, perlu investasi yg besar

 

Kebijakan Penjualan Kredit

Kebijakan penjualan kredit adalah serangkaian keputusan yang mencakup periode kredit, standar kredit, prosedur penagihan, dan diskon yang ditawarkan perusahaan.

 

Menetapkan periode dan standar kredit

Syarat kredit adalah suatu ketentuan mengenai periode kredit dan potongan yang diberikan. Periode kredit adalah jangka waktu kredit yang diberikan kepada pelanggan. Misalnya 2/10,net 30. Artinya, pelanggan yang membayar dalam jangka waktu 10 hari akan mendapatkan potongan harga 2 persen, sedangkan yang lain diharuskan untuk membayar dalam jangka waktu 30 hari.

Hal-hal yang terkait dalam pengumpulan piutang & kebijakan kredit adalah:

1. Standar Kredit

Kualitas minimum penilaian kredit dari pemintaan kredit yg dpt diterima oleh perusahaan. Variabel yang harus dipertimbangkan dalam pemberian kredit :

  1. kualitas piutang dagang yg dpt diterima
  2. jangka waktu periode kredit
  3. potongan tunai untuk pembayaran lebih awal
  4. program pengumpulan piutang

2. Termin Kredit

Jangka waktu periode kredit dan potongan tunai yg diberikan jika dilakukan pembayaran lebih awal

3. Potongan Tunai (cash discount).Persentase pengurangan pembayaran dari penjualan kotor, karena pembayaran dilakukan dalam periode diskon.

4. Default risk.

Kerugian akibat kemungkinan piutang dagang yang tidak tertagih karena pelonggaran standar kredit & pelambatan waktu pengumpulan piutang.

***

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa penjualan kredit akan menguntungkan apabila perusahaan membuat kebijakan atas penjualan kredit. Dengan membuat kebijakan, penjualan kredit tidak akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.

 

Referensi:

Gustiana Inka. 2013. Manajemen Piutang. http://inkagustiana.blogspot.co.id/2013/03/manajemen-piutang.html. Diakses pada tanggal [30 November 2015]

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun