Mohon tunggu...
Siti Fatimah
Siti Fatimah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menikmati proses

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Apa Tujuan Menulis?

15 Maret 2018   20:37 Diperbarui: 15 Maret 2018   20:58 1058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah lebih dari dua bulan saya tidak menulis. Bisa saja disebutkan beberapa alasan yang menjadi perlindungan diri misalnya seperti sibuk kuliah, kegiatan di luar dan sebagainya. Tapi untuk apa? Karena alasan seberapa banyak pun itu tetap saja disebut alasan.

Menulis salah satu hal yang pertama diajarkan sejak kita duduk di bangku sekolah dasar, bahkan sejak taman kanak-kanak (TK) saja sudah ada yang mengajarkan menulis. Atau sekedar mencoret-coret buku dengan tintanya. Bagi beberapa orang termasuk saya, menulis bukan menjadi hal yang wajib. Mungkin karena belum menjadi kebiasaan atau candu.

Ada banyak teman saya yang sering mengisi surat kabar dengan tulisannya, atau juga memiliki blog. Sempat tersirat untuk apa kita menulis. Waktu kita akan terbuang, kecuali jika menulis menjadi sebuah pekerjaan yang menghasilkan. Lagi-lagi soal pinansial. Hmm

Untuk itu, menulis seperti halnya iman. Kita membutuhkan komitmen dan tujuan. Tidak hanya mengisi secarik kertas putih lalu ditulisi kata-kata saja. Tapi kita juga membutuhkan makna, apa yang kita harapkan dari tulisan yang telah kita sebar. Adakah manfaatnya, jika baik buruk bisa ditentukan dengan bahasa. Maka berkembang dan tidaknya suatu bangsa ditentukan dengan tulisan.

Belum lagi jika kita membahas tentang keterapilan menulis. Tentu saja setiap orang ingin memiliki keterampilan menulis. Tapi apakah keterampilan akan datang menghampiri setiap orang? Tentu tidak. Keterampilan bukan hal yang mudah tapi juga tidak sulit. Yang kita butuhkan adalah niat dan ketekunan. Mulai dengan membaca buku yang kita miliki, mendiskusikan dengan teman-teman, menulis hasil yang kita baca dan kita diskusikan dan terakhir adalah bukti atau aksi yang bisa kita lakukan dari apa yang kita tulis.

Kita semua tahu bahwa tulisan bisa menginformasikan hal-hal yang tidak diketahui sebelumnya. Tapi dari menulis itu kita juga bisa membujuk seseorang. Sebagai contoh, kita menulis tentang sikap seorang mahasiswa terhadap dosennya. Dari hasil tulisan tersebut, akan ada harapan seseorang yang membaca tulisan kita akan menanggapi dan melakukan hal yang ia anggap benar dan setuju.

Dalam hal ini, penulis harus memiliki kemampuan untuk meyakinkan pembaca melalui tulisan yang bersifat persuasif. Gaya tulisan yang digunakan jelas harus menarik, akrab, mudah dicerna dan bersahabat. Seperti halnya saat kita mengajak dengan berbicara. Yang berbeda adalah bagimana tulisan yang dibaca tersebut dapat memikat pembaca.

Tujuan yang lain tentunya masih banyak. Namun secara umum kita pahami tujuan menulis yaitu salah satunya untuk mendidik. Banyak kita jumpai contoh tulisan yang mendidik. Mendidik ini dimaksud mampu memberikan wawasan lebih pada pembaca. Hal ini juga membutuhkan pertimbangan dari penulis. Penulis harus memiliki referensi yang valid agar wawasan yang disebarkan tidak salah.

Terkadang beberapa penulis juga memiliki tujuan menulis untuk menghibur. Mengapa tidak? Selagi itu memiliki kandungan manfaat untuk pembaca. Penulis yang memiliki tujuan untuk menghibur biasanya tulisan tersebut lebih ringan dan kaya akan anekdot. Ada juga yang menulis hiburan melalui pengalamannya sendiri atau berdasarkan imajinasinya.

Terlepas dari apa yang menjadi tujuan ia menulis. Tentunya yang menjadi harapan kita adalah pembaca mampu meraup manfaatnya dan keterampilan menulis kita terus terasah.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun