Mohon tunggu...
SEYLAFANI SIMBOLON
SEYLAFANI SIMBOLON Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Palangka Raya

Nonton Tiktok

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) Berada Dalam Kondisi yang Tangguh

27 November 2022   02:26 Diperbarui: 27 November 2022   02:53 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang beranggotakan Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan telah menggelar pembacaan hasil Rapat Berkala KSSK IV Tahun 2022. 

KSSK menegaskan Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) pada triwulan III tahun 2022 tetap berada dalam kondisi yang berdayaa tahan.

Beberapa indikatornya yaitu :

  • Kinerja perekonomian global melambat dengan risiko ketidakpastian yang semakin tinggi.
  • Perbaikan ekonomi domestik terus berlanjut ditopang konsumsi swasta yang masih tetap kuat.
  • Inflasi lebih rendah prakiraan awal.
  • Neraca Pembayaran Indonesia (NIP) triwulan III Tahun 2022 diperkirakan tetap sehat.
  • Stabilitas nilai tukar rupiah tetap terjaga di tengah tren menguat nya dolar AS.
  • Dari sisi fiskal, kinerja APBN hingga bulan September 2022 melanjutkan capaian positif.
  • Realisasi belanja negara mencapai Rp1.913,9 triliun atau tumbuh 5,9% (yoy), dioptimalkan untuk menopang tren pemulihan ekonomi yang terus berlanjut.

KSSK berkomitmen terus melakukan koordinasi kebijakan antarlembaga anggota KSSK untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mendorong kredit/pembiayaan kepada dunia usaha pada sektor-sektor prioritas. Langkah tersebut dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, ekspor, serta inklusi ekonomi dan keuangan.

SISI PENGELUARAN

  • KONSUMSI RUMAH TANGGA 5,39% (yoy)

Tumbuh tinggi, sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat, masih terbatas nya dampak penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM), serta adanya penyaluran bantuan sosial dan subsidi energi.

  • KONSUMSI PEMERINTAH -2,88% (yoy)

Bersumber dari penurunan belanja barang untuk penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN).

  • EKSPOR 21,64% (yoy)

Meningkat, ditopang oleh permintaan mitra dagang utama yang tetap kuat dan kebijakan percepatan ekspor minyak kelapa sawit.

  • IMPOR 22,98% (yoy)

Tumbuh tinggi, seiring dengan kinerja permintaan domestik dan ekspor yang tetap tinggi.

  • INVESTASI 4,96% (yoy)

Kinerja investasi membaik, terutama investasi nonbangunan baik mesin maupun peralatan.

SISI LAPANGAN USAHA (LU)

  • Industri Pengolahan
  • Pertambangan
  • Pertanian
  • Perdagangan Besar dan Eceran  

Upaya Bank Indonesia untuk Menjaga Ketahanan Stabilitas Sistem Keuangan :

  • Memperkuat bauran kebijakan agar stabilitas dan momentum pemulihan ekonomi terjaga. Sejak Agustus 2022, Bank Indonesia telah menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 125 bps menjadi 4,75%.
  • Memperkuat stabilitas nilai tukar Rupiah melalui intervensi di pasar valas serta pembelian/penjualan SBN di pasar sekunder untuk pengendalian inflasi, terutama imported inflation.
  • Melanjutkaan implementasi kebijakan makroprudensial, akomodatif untuk mendorong penyaluran kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha.
  • Memperkuat kebijakan sistem pembayaran dan akselerasi digitalisasi untuk mendorong efisiensi transaksi ekonomi.
  • Memperkuat kebijakan internasional, salah satunya menyukseskan 6 agenda prioritas jalur keuangan Presidensi G20 Indonesia.
  • Memperkuat koordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi  Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).                                                                                                                                                                                                

"Kebijakan moneter tetap difokuskan untuk menjaga stabilitas ekonomi (pro-stability) kita, termasuk sebagai penahan kejutan (shock absorber) dari dampak ketidakpastian global.Instrumen kebijakan yang lain seperti, kebijakan makroprudensial, digitalisasi sistem pembayaran, pendalaman pasar uang, serta inklusi ekonomi  dan keuangan, terus diarahkan untukbersama mendukung pemulihan ekonomi nasional." 

Perry Warjiyo

Gubernur Bank Indonesia 

"Kami berempat (anggota KSSK) berkomitmen untuk menjaga SSK dengan terus memperkuat koordinasi dalam mewaspadai perkembangan risiko global termasuk dalam menyiapkan respons kebijakan."

Sri Mulyani

Menteri Keuangan Republik Indonesia

Ini saatnya lebih beri makna untuk perekonomian negara kita!

  • Dukung dan gunakan produk dalam negeri.
  • Memulai usaha yang berorientasikan ekspor.
  • Healing dengan menjelajah destinasi pariwisata dalam negeri.

Penulis,

SEYLAFANI SIMBOLON

MANAJEMEN 

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun