"Ibu!" Asyi berlari menuju ruang kerja ibunya.
 "Mereka merusak tanaman kamboja nenek!" Teriak Asyi. Keras sekali.
Ibu yang sedang melukis di ruang kerjanya menoleh kaget, "Apa yang kau maksud, nak?"
Asyi meloncat ketakutan sambil menunjuk-nunjuk halaman depan.
"Itu, anak-anak itu merusak kamboja nenek." Mata cokelat Asyi membelalak.
"Nenek marah!" kata Asyi sambil menarik baju ibunya.
Ibu langsung berdiri dan berjalan dengan tergesa-gesa menuju halaman depan. Asyi menyelinap dibalik pintu sambil melihat ibunya yang berjalan mendekati neneknya yang sedang mengambil tanaman yang terlepas dari potnya.
"Tak apa bu, aku lebih suka melihat anak-anak bermain lempar-lemparan daripada main  gadged lama-lama." mengegelus punggung nenek sampai tengkuk "Tak apa bu. Kita perbaiki bersama."
"Mereka loncat dari pagar lalu merusak tanaman kambojaku!" nenek memijat-mijat pelipisnya.
Ibu berpikir sejenak, "Lalu dimana mereka sekarang?" Tanya ibu.
"Mblandang." sambil memperbaiki lipatan lengan baju lalu mengeluarkan tanah dari pot-pot yang rusak.