Mohon tunggu...
Sevtia Pianus
Sevtia Pianus Mohon Tunggu... wiraswasta -

melancholics human, Love Yoga, Instrument music, Love Book.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kualitas dan Akreditasi

23 Juni 2015   22:07 Diperbarui: 6 Juli 2015   13:51 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beberapa hari yang lalu saya mendaftar di sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa perusahaan tersebut adalah perusahaan dimana saya berkeinginan menjadi bagian dari perusahaan tersebut, tapi sayang perusahaan tersebut tidak meloloskan saya pada saat tes administrasi, ibaratkan dalam berperang belum mengangkat senjata saya harus kalah.

Kejadian ini terjadi karena salah satu persyaratan dari tempat saya menuntut ilmi tidak sesuai dangan ekpetasi yang di inginkan dari perusahaan tersebut, komponen itu adalah akreditasi.

Saya hanya sekedar memahami bahwa akreditasi adalah tolak ukur dari sebuah lembaga perguruan tinggi, akreditasi ini berguna nantinya untuk (apa yang saya sebut pencitraan), kebanggaan dan kualitas, efek yang dirasakan bagi para alumni sebuah perguruan tinggi sangat besar, bagaikan 2 sisi mata uang.

Pada dasarnya setiap para pencari kerja memiliki kesempatan yang sama akan tetapi kesempatan tersebut menjadi berbeda karena akreditasi tersebut, banyak peluang-peluang yang terbuang dikarenakan efek akreditasi tersebut dan kemudian adalah hilangannya kepercayaan diri dari para pelamara-pelamaran, sehingga yang terjadi adalah meningkatnya pengangguran terpelajar.

Akreditasi adalah sebuah penilaian yang konkrit dimana komponen-komponen akreditasi harus dimiliki oleh perguruan tinggi seperti fasilitas yang memadai, dosen yang berkualitas, lulusan yang di terima di perusahaan-perusahaan bonefit dan lain sebagainya. Tapi bagaimana dengan perguruan tinggi yang tidak memiliki komponen penunjang akreditasi tersebut maka yang terjadi adalah para alumni nya tidak memiliki daya saing disektor pencari pekerjaan bagi perusahaan-perusahaan bonefit, yang ada hanya berharap kepada keberuntungan saja.

Tidak bisa dinapikan bahwa penyebaran SDM-SDM berkualitas hari ini tidak hanya berpusat pada kota-kota besar saja tetapi juga kota-kota yang sedang berkembang, tetapi dikarenakan ekonomi yang tidak dimiliki oleh mereka-mereka, seperti sebuah mutiara jika tidak di tempa dengan treatment yang seharus nya mutiara itu tidak akan bersinar atau gagal benderang.

Saya mengapresiasikan kepedulian Pemerintah baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah terhadap pendidikan dengan salah satu nya adalah melakukan pemerataan pendidikan, tapi sangat disayangkan pemerataan itu tidak semua nya berbentuk keadilan karena pusat selalu berkualitas dari pada daerah.

Kualitas dan pendidikan itu bisa dijabarkan sebagai simpul yang berkait erat yang bisa mengikat sebuah harapan dan cita-cita, tapi apa dikata kualitas itu terbentuk bukan sebagai barang abstrak tetapi barang konkrit yang bernama akreditasi, saya mengambil sebuah pelajaran dari apa yang terjadi UUD tidak mengamanatkan pendidikan adalah sebuah hak bagi warga negara nya, tetapi juga kualtas yag sama bagi seluruh lembaganya agar menjadi sebuah simpul yang bisa mengikat cita-cita bangsa ini, dan jika saya menjadi sebuah mutiara saya akan berada dalam tempat yang berkualitas agar treatment yang saya lakukan bisa menempa diri saya menjadi mutiara yang terang dan berkilau.

Akan tetapi pradigma orang kebanyakan berkata lain mutiara akan tetap besinar dimana pun tempatnya dan apapun yang menempanya.

 

                                                                                                                                           Batusangkar, 22 Juni 2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun