Mohon tunggu...
setyagi agus murwono
setyagi agus murwono Mohon Tunggu... Wiraswasta - maju bersama

laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tanggapan dari Suatu Kejadian adalah Hal yang Penting

25 Juli 2021   23:09 Diperbarui: 26 Juli 2021   01:02 1182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Banyak kejadian yang menimpa diri kita. Kejadian itu dapat hal yang baik atau hal yang buruk yang terjadi pada hidup kita. Kejadian yang menimpa diri kita adalah sesuatu yang sudah dikehendaki oleh Tuhan untuk menimpa kita. Sehingga kita tidak dapat mengelak atau menghindarinya. Yang dapat kita lakukan adalah menerimanya dengan iklas, kejadian itu menimpa kita.

Kejadian baik yang menimpa kita, biasanya membuat hati kita menjadi senang dan bahagia. Tetapi kalau kejadian buruk sedang menimpa kita, biasanya kita mengumpat-umpat tak karuan dan membuat hati kita menjadi bersedih, bahkan membuat kita menjadi frustasi.

Apa yang kita alami sebagai suatu kejadian, harus menjadi pembelajaran kita untuk masa depan. Kalau kejadian itu baik, kita berharap ke depan akan ada kejadian yang lebih baik lagi menimpa pada diri kita. Kalau kejadian itu buruk, kita berharap ke depan tidak terjadi lagi pada diri kita.

Untuk kepentingan masa depan maka kejadian yang menimpa kita, sebenarnya tidak membutuhkan "tanggapan perasaan" kita. Untuk kepentingan masa depan suatu kejadian yang menimpa kita membutuhkan "Tanggapan Tindakan" kita. Karena tanggapan perasaan atas suatu kejadian tidak akan merubah apa-apa pada masa depan kita. Tetapi kalau tanggapan tindakana tas suatu kejadian akan berpengaruh signifikan atas masa depan kita.

Sebagai contoh pandemi penyakit covid yang sekarang sedang melanda kita. Kalau pandemi ini kita tanggapi dengan menggerutu, dengan bersedih, dengan marah-marah. Ini merupakan tanggapan atau respon perasaan kita atas kejadian pandemi covid ini dan ini tidak akan dapat mengubah kejadian buruk tersebut, bahkan mungkin justru dapat memperburuk diri kita. Untuk menanggapi kejadian pandemi covid ini, kita perlu melakukan tanggapan atau respon tindakan yang berupa : memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak. Dengan kita melakukan tanggapan tindakan tersebut, maka kita dapat memperkecil diri kita untuk terkena penyakit covid ini.

Menurut seorang ahli yang bernama Paul G. Stoltz. Bahwa penting bagi seseorang yang ingin sukses dalam hidupnya harus mempunyai Adversity Quotient.  Adversity Quotient adalah kecerdasan untuk menghadapi kesulitan, kecerdasan untuk menghadapi musibah, kecerdasan menghadapi kemalangan. Tetapi sebenarnya dapat diterapkan lebih luas dari pada itu. Jadi bukan hanya kecerdasan untuk menghadapi kejadian buruk saja, Adversity Quotient dapat juga digunakan untuk memberikan tanggapan yang cerdas atas kejadian baik yang menimpa pada diri kita.

Menurut Paul G. Stoltz. bahwa Kejadian + Tanggapan = Hasil (K + T = H). Ini merupakan rumus dasar yang diajukan oleh Paul G. Stoltz. agar manusia dapat menemui sukses dalam hidupnya. Maka dari itu apapun kejadiannya, terutama kejadian buruk yang menimpa kita, harus kita tanggapi dengan positif, agar hasil yang didapat dapat menjadi positif.

Karena manusia itu juru masak kehidupan, ibarat kita menerima kejadian yang buruk maka kejadian buruk itu harus dapat kita ubah dengan tanggapan yang positif, sehingga hasilnya akan baik bagi kehidupan kita. Jadi manusia itu bukan seperti barang pabrik, bahan yang buruk masuk ke proses pabrik maka hasilnya juga buruk. Tidak demikian manusia mempunyai akal, terutama yang akan kita bangkitkan adalah kecerdasannya merubah kejadi buruk menjadi hasil yang baik.

Hal inilah kita harus mengasah terus kecerdasan kita mengatasi kesulitan, mengasah kecerdasan kita untuk mengubah kemalangan menjadi berkah. Caranya adalah mengetuk kesadaran kita bahwa kejadian itu bukan kita yang membuat, tetapi tanggapan atas suatu kejadian itu kita yang berkuasa. Sedang hasil yang baik dan menyenangkan adalah menjadi tujuan kita. Maka kita memang harus mempunyai kecerdasan untuk memberikan tanggapan yang positif.

By. Setyagi AM

Bandarjaya, 25 Juli 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun