Mohon tunggu...
Defit Setya
Defit Setya Mohon Tunggu... Freelancer - Student, Free Mom

Seorang musafir dari Desa menimba Ilmu ke Kota menjadi seorang Mahasiswa (ITS). Seperti padi, semakin ia berisi maka semakin ia merundukkan diri, pertanda kerendahan hati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hitam di Atas Putih

25 Februari 2016   12:10 Diperbarui: 25 Februari 2016   12:19 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sejuk udara buatan menyambut
saat aku memasuki ruangan yang dikelilingi dua orang penyambut
warnanya seperti daun dan bunga oranye ditengah segarnya rumput
suasananya tenang dan sengaja ditertibkan agar tak ribut

Sontak, namaku disebut seolah sudah dikenali sebelumnya
walau memang tak asing, begitu seharusnya
gayung bersambut mengalunkan kata-katanya
menunjukkan maksud dan tujuannya

Sejenak, hening
petugas bersembunyi dibalik dinding
ada negosiasi kecil disana
ia kembali dengan raut yang selalu bening
dan, tanpa mengurangi senyum, ia t'lah 'menjatuhkanku' dari tingginya tening

Wajahku merah padam
menerimanya begitu menghujam
meskipun aku masih bisa tersenyum sedikit runyam
berharap esok masih ada kesempatan bak pualam

Hitam t'lah menjadi legam
dan putih membentuk kumpulan buih
merajai dan menitikkan noda diatas putih yang tersiram
belum semua hitam diatas putih menjadi benar-benar jernih

On processing, on my way
Surabaya, February 25 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun