Kemudian, kenapa para kandidat bisa sampai datang terlambat pada saat dijadwalkan proses wawancara?
Hal ini berlaku ketika proses secara langsung maupun online melalui berbagai platform—bisa menggunakan fitur video atau hanya sekadar suara saja.
Pertama, alasan yang paling banyak dan sering kali didengar oleh para HRD adalah macet. Maksud saya, alasan seperti itu seharusnya sangat bisa diminimalisasi. Bisa diantisipasi dengan cara berangkat lebih awal.
Perkirakan antara jarak rumah menuju tempat wawancara dengan waktu tempuh. Jika kalian—para kandidat—bisa datang sebelum waktu yang sudah dijadwalkan, satu poin plus untuk manajemen waktu yang baik sudah berhasil dikantongi.
Jika proses wawancara dilakukan secara online, ada baiknya mengantisipasi beberapa hal. Koneksi internet, tingkat kebisingan, dan juga kerapian tempat.
Usahakan stand by sebelum waktu yang ditentukan. Jangan membuat HRD atau user menunggu. Sebab, hal ini akan berpengaruh kepada first impersonate.
Kedua, apakah jika kandidat datang terlambat akan berpengaruh kepada penilaian secara keseluruhan?
Jawabannya, bisa iya, bisa juga tidak. Tergantung HRD yang sedang melakukan proses wawancara tersebut.
Satu yang pasti, kemungkinan besar akan memengaruhi timeline pekerjaan dari HRD tersebut. Sebab, setiap pekerja, termasuk HRD, punya timeline dan targetnya masing-masing untuk menyelesaikan tugas hariannya. Belum lagi tugas termasuk kasus lain yang di luar dugaan.
Memang, itu sudah menjadi bagian dari pekerjaan. Namun, jika sejak awal kandidat yang diundang bisa datang tepat waktu dan HRD pun bisa memulai proses wawancara sesuai jadwal yang ditentukan, beberapa—bahkan banyak—tugas boleh jadi dapat diselesaikan sesuai tenggat.
Semoga saja, soal ulur-uluran waktu ini bisa saling dikomunikasikan satu sama lain. Agar sama-sama nyaman dalam melakukan proses wawancara kerja dan hasil yang didapat pun bisa sesuai harapan.
