Mohon tunggu...
Seto Wicaksono
Seto Wicaksono Mohon Tunggu... Human Resources - Recruiter

Menulis, katarsis. | Bisa disapa melalui akun Twitter dan Instagram @setowicaksono.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sulitnya PDKT dengan Wanita pada Masa Pemilu

26 April 2019   17:37 Diperbarui: 26 April 2019   17:40 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (Dokumentasi pribadi)

Sebelumnya saya pikir, PDKT dengan wanita saja terkadang sulit. Namun ternyata ada yang lebih sulit, yaitu PDKT dengan seorang wanita pada masa pemilu.

Pemilu memang sudah lewat, pada 17 April 2019 tepatnya. Namun perdebatannya masih berlangsung hingga sekarang. Entah sampai kapan. Perdebatan pun seringkali melibatkan keluarga, rekan kerja, teman lama, pasangan, bahkan calon pasangan.

Saya punya sahabat -teman sedari SD tepatnya- yang sampai saat ini masih berkomunikasi baik walaupun kami terpisah pulau. Dia yang menjadi saksi saya ketika SD berpacaran (iya, masih SD udah belajar jadi bucin), saya diputus secara sepihak ketika saya bermain kelereng.

Bukannya sedih karena baru saja diputus oleh pacar paling pertama dalam sejarah percintaan saya, eh, malah lanjut main kelereng bersama teman-teman yang lain.

Sahabat saya ini, Nizar namanya (tentu ketika ada niatan menulis ini, saya minta izin dulu untuk mencantumkan namanya). Perawakannya mirip Ridho Rhoma gitu, lah. Banyak berewoknya.

Nizar ini baru saja curhat soal kisah cintanya di perantauan. Biasanya kalau memang ada yang perlu diceritakan, dia akan langsung curhat, sih. Namun pembuka obrolan kali ini lain,

"gatel gue, diskusi dikit, lah.."

Tidak butuh waktu lama untuk menunggu chat selanjutnya dari Nizar. Dia langsung bercerita soal kegelisahannya di daerah perantauan soal situasi terkini yang apa-apa selalu dikaitkan dengan pilihan politik.

Pertama dari kehidupan sosial-bertetangga. Ada saja yang menanyakan dukungan politiknya diberikan untuk calon presiden nomor urut berapa. Kalau berbeda, akan jadi bahan gunjingan.

Tetangga ini apa engga ngerti, ya, soal pilihan ini macam nomor handphone, bersifat pribadi. Ya, walaupun pada akhirnya, nomor kita akan tersebar juga. Minimal akan ditelfon oleh orang yang berusaha menipu, lah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun