Mohon tunggu...
Seto Wicaksono
Seto Wicaksono Mohon Tunggu... Human Resources - Recruiter

Menulis, katarsis. | Bisa disapa melalui akun Twitter dan Instagram @setowicaksono.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama FEATURED

"Fresh Graduate" Diundang Proses Wawancara? Siapa Takut!

5 April 2019   07:00 Diperbarui: 7 Juli 2020   15:40 1221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pencari kerja yang sedang mengikuti Job Fair yang diselenggarakan oleh Kemnaker di salah satu tempat pertemuan ternama di Bekasi pada Kamis, 04 April 2019 (dokumentasi pribadi).

Soal kemampuan baik softskill atau pun hardskill, hobi, motivasi dalam bekerja, dan lain sebagainya. Coba diingat, kita itu orang yang seperti apa. Ceritakan apa yang kita pahami soal diri kita, sederhananya, yang mengenali diri sendiri akan paham bagaimana cara memanage diri ketika dalam situasi tertentu. 

Jawaban seperti, "saya tidak tahu kemampuan dan kelebihan saya apa saja, saya bingung", tentu tidak akan membantu dan membuat diri kandidat dipertimbangkan. Apalagi jawaban, "saya ga tahu kelebihan saya karena yang menilai orang lain", yang mau bekerja kan dirimu, kenapa orang lain harus juga repot-repot menilai tentang dirimu. 

Pasti ada celah, ada kesempatan mengenali diri. Cobalah mengingat, berpikir, dan merenung. Pahami diri sendiri.

Jika ada kandidat lain yang juga diundang untuk proses wawancara, berkenalan dan berbincang adalah opsi yang baik. Bagi saya, ini salah satu hal yang efektif agar mulut saya tidak "kaku" pada saat wawancara. 

Semacan latihan vocal sebelum banyak bicara dengan HRD. Saya seringkali merasa jauh lebih tenang, ketika sedang cemas -dalam proses wawancara- lalu berbincang. Pada kesempatan ini, kita juga jadi tahu sudut pandang dari kandidat lain. Jika masih bingung soal diri sendiri, mungkin dengan cara berbincang, akan muncul insight.

Sebagai lulusan baru, tentunya belum ada pengalaman kerja secara profesional di dunia perkantoran, hal itu tidak serta merta dijadikan alasan untuk tidak bercerita banyak tentang kegiatan atau aktivitas apa yang dilakukan selama kuliah atau selama mencari pekerjaan. 

Kita bisa bercerita apa saja kegiatan selama kuliah, menjadi bagian dari BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) atau organisasi lain, asisten dosen, ikut kursus, program magang, sebagai freelancer, dan lain sebagainya. Ceritakan, selama kegiatan itu baik. 

Terlebih jika memang ada prestasi yang dapat diceritakan. Hal tersebut akan menjadi nilai tambah. Dibanding hanya menyebutkan nama, tempat tanggal lahir, dan alamat pada saat perkenalan dalam sesi wawancara.

Kendati lulusan baru, harus tetap percaya diri walaupun "saingan" ketika wawancara adalah kandidat yang sudah memiliki pengalaman dan kompetensi dalam bidangnya. Tunjukan antusias dan minatmu pada posisi yang dilamar, bisa dengan senyum dan ramah pada saat pertama kali dan buktikan bahwa dirimu sudah mencari tahu tentang posisi tersebut.

Semua kandidat memiliki peluang yang sama dalam seleksi karyawan, bukan hanya soal keberuntungan atau rezeki, jauh sebelum itu, ada hal lain yang bisa dipersiapkan. Mental, komunikasi, sikap yang baik, adalah sebagian diantaranya.

Untuk posisi pekerjaan yang dilamar, bisa disesuaikan dengan latar belakang pendidikan atau yang diminati dan bisa dilihat terlebih dahulu apakah sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan perusahaan atau ada beberapa poin yang memang perlu dipenuhi persyaratannya. Terpenting, apa pun posisinya, harus tahu gambaran soal apa yang akan menjadi tanggung jawabmu kelak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun