Itu semua potret yang berhasil sedikit saya rangkum dari tahun 2011. Beruntung saya masih menyimpan gambar ini, sesuatu yang tidak mungkin dirasakan kembali oleh anak-cucu kita di masa depan, sudah jelas, karena saat ini KRL sudah semakin canggih dan bertransformasi menjadi moda transportasi massal yang banyak digunakan dan digemari semua kalangan.
Sewindu lalu, tiket hanya tersedia dalam bentuk kertas. Tidak go green sekali rasanya, ditambah tumpukan kertas bekas sobekan tiket selalu menumpuk sepanjang hari di stasiun. Tidak elok rasanya.Â
Sampai akhirnya pada Juli 2013, KRL resmi mengganti tiket kertas menjadi tiket dengan sistem elektronik. Awalnya menyulitkan memang, harus adaptasi dari awal.Â
Belum lagi error dan antrian menumpuk hanya untuk tap-in atau tap-out. Namun dibalik itu semua tentu ada hal baik yang didapat, di zaman transaksi non-tunai yang semakin gencar seperti sekarang, penggunaan tiket elektronik terasa mudah untuk diaplikasikan, dengan THB (Tiket Harian Berjamin), kartu kereta multitrip, bahkan kartu non-tunai bank, pengguna dapat merasakan kenyamanan dan efisiensi waktu dalam menikmati perjalanan di dalam KRL. Hanya butuh penyesuaian juga adaptasi dari berbagai kalangan yang memang belum terbiasa.
Apresiasi untuk PT KCI (Kereta Commuter Indonesia) yang selalu berbenah setiap waktu, juga meningkatan pelayanan untuk pengguna setia. Perubahan baik sudah dapat dirasakan semua kalangan, semoga selalu dapat ditingkatkan.