Mohon tunggu...
Setoprayogi SP
Setoprayogi SP Mohon Tunggu... - -

suka pada budaya dan tradisi Nusantara... hobi membuat konsep acara...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Artist and Repertoire (A&R)

28 Oktober 2012   08:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:18 1236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sebagian besar teman-teman yang berkecimpung di dunia hiburan, terutama industri musik dan pelakunya pasti tahu (atau paling tidak pernah mendengar) posisi A&R… Yaaa, kalau di dunia rekaman, A&R adalah “si pencari talent”… apa dan bagaimana dia…?? saya coba sedikit menuliskannya…

[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="http://3.bp.blogspot.com/-aliMazFac2E/UCGGxSTIpQI/AAAAAAAAADw/QPYebC5VKfg/s320/seto+prayogi+talent.jpg"][/caption]

Dalam manajemen rekaman, ada banyak posisi seperti C.E.O, Business Affair, Media Department, dan banyak macamnya (mungkin ga semua sama…) dari sekian banyak itu, kebanyakan mempunyai satu posisi yang buat saya menarik, namanya A&R (atau kepanjangannya Artist & Repertoire). Saya bukan seorang A&R, meskipun beberapa waktu yang lalu (tepatnya pada tahun 2010) saya pernah bekerja untuk salah satu label rekaman di Jakarta… *ini adalah sebuah pembelaan diri ketika nanti ada tulisan saya yang kurang pas*

Tugas (saya bilang tugas yaa…) seorang A&R pada dasarnya adalah mencari talent/artis/band/bakat baru yang nantinya akan di-hire dalam sebuah label rekaman, yang artinya A&R adalah penghubung antara talent dengan label. Terlihat sebagai sesuatu yang mudah ya..?? Emmm, saya tidak tahu bagaimana taraf sesuatu dikatakan mudah/sulit silakan teman-teman menentukan sendiri. Secara subjektif, saya bilang seorang A&R adalah orang yang harus punya (saya sebut) intuisi bagus akan sebuah lagu. Bagus belum tentu berarti sebuah lagu tersebut dimainkan dengan ’skill layaknya dewa’ karena setidaknya (menurut saya) A&R juga harus memperhatikan beberapa hal lain:

  • pasar seperti apa yang akan diambil,
  • talent seperti apa yang akan diorbitkan dan bagaimana performa serta potensinya, dan
  • kehendak label yang akan menaunginya.

Kebanyakan, A&R akan mengambil talent yang dirasa akan sukses secara komersil. Bukan sesuatu yang mengejutkan saya rasa. Maka pertimbangan selera pasar dan potensi talent dalam menarik massa ‘mungkin’ akan jadi pertimbangan yang sangat perpengaruh. Ga heran kalau banyak A&R yang saya kenal banyak yang masih ‘muda’ dan punya background musik entah sebagai player, pengamat, ataupun wartawan.

Untuk beberapa hal, A&R diberi kewenangan untuk menawarkan kotrak rekaman pada talent (yang biasanya berhubungan dengan manager-nya) meskipun bukan sebagai kontrak resmi. Seringnya adalah MoU atau nota kesepakatan bersama (ingat bahwa MoU bukanlah kontrak perjanjian kerjasama meski hampir sama)

Nah, bagaimana seorang A&R menemukan talent yang dicari…?? Menurut saya mereka akan mencari dari berbagai cara:

  • Survey pasar misalnya (A&R akan mencari talent dari satu event ke event lainnya), cara ini bahkan sekaligus bisa meyakinkan seorang A&R untuk melihat massa.
  • Atau yang sering terjadi dari rekanan (A&R mendapat informasi dari rekan seniman misalnya, karena rekomendasi dari rekanan biasanya justru lebih punya ‘kekuatan’). Lagi pula dengan cara ini, seorang A&R tidak terlalu direpotkan dengan macam-macam survey karena memiliki ‘narasumber’ terpercaya yang memberikan rekomendasi.
  • festival..?? cara ini tidak menutup kemungkinan karena dengan begini kekuatan talent dapat dilihat oleh A&R
  • kiriman demo rekaman… ya, ini adalah cara yang ‘menurut kebanyakan orang’ biasa ditempuh label meskipun saya justru akhirnya berpendapat lain, tapi setidaknya memang demo lagu kiriman itu juga menjadi salah satu langkah.
  • dan macam-macam cara lainnya. Makin kreatif A&R dalam mencari talent tentu makin banyak cara yang akan dilakukan, mungkin teman-teman juga menemukan banyak cara lainnya.

Karena tuntutan pasar itulah, seorang A&R seperti ‘diwajibkan’ untuk menepikan selera pribadinya. Misalnya terjadi ada 100 demo lagu yang masuk untuk diseleksi. Meskipun A&R tersebut pecinta musik Jazz misalnya, bukan tidak mungkin dia akan memilih lagu yang agak ‘Melayu” misalnya karena tuntutan pasar yang memang sedang tren dengan lagu Melayu… *ini hanya contoh* merupakan satu hal yang mungkin agak ‘ribet’ (atau pelik mungkin), tapi kalau dilihat dari sisi bisnis, yaaa… it’s a business…!!!! bagaimanapun ‘hampir’ semua hal membutuhkan pemasukan finansial untuk bertahan…

ngomong-ngomong, apakah saya akan mencoba belajar menjadi A&R…??? kalau ada kesempatan untuk melakukannya saya tidak akan ragu untuk mengatakan YAA…!!!! apapun untuk menambah ilmu dan pengetahuan saya yang menarik untuk saya akan saya coba meski dalam skala kecil sekalipun…

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun