Mohon tunggu...
Noris Roby Setiyawan
Noris Roby Setiyawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Sosiologi FISIP UNS

Hidup Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pancasila dalam Revolusi Digital 4.0 dalam Rangka Mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2045

9 Juni 2021   13:40 Diperbarui: 9 Juni 2021   13:56 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila merupakan ideologi bangsa indonesia yang bersifat final dan tidak bisa digantikan dengan ideologi apapun selainnya. Istilah Pancasila pertama kali diucapkan oleh proklamator bangsa sekaligus presiden pertama bangsa Indonesia yakni Ir. Soekarno dalam sidang BPUPKI pertama yang dimana dalam  sidang tersebut para pendiri bangsa secara bersama-sama membahas mengenai dasar negara yang berlangsung pada 29 Mei- 1 Juni 1945 yang kemudian pada tanggal 1 juni ditetapkan sebagai hari kelahir pancasila.

Keberhasilan dalam proses pembangunan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045 atau selepas dari 100 tahun indonesia merdeka merupakan usaha tertinggi dan merupakan sebuah capai yang harus mampu diraih oleh bangsa indonesia sesuai dengan apa yang diamanatkan dalam UUD 1945.

Hal tersebut akan dapat tercapai dengan melakukan berbagai upaya dalam rangka mempersiapkan diri bangsa dengan melakukan perbaikan sumber daya manusia guna menciptakan manusia-manusia yang unggul dalam  bidangnya serta menciptakan iklim pembangunan yang berkelanjutan yang berdasarkan nilai-nilai pancasila guna menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat indonesia dan bukan hanya bagi golongan-golongan tertentu saja.

Kemajuan dan perkembangan teknologi merupakan hal yang tidak dapat terhindarkan menginggat bahwa keinginan manusia untuk memperoleh segala kemudahan dalam melakukan aktivitas yang semakin kompleks sehingga diperlukan sebuah inovasi atau terobosan dalam bidang teknologi yang diharapkan akan mampu membawa kabaikan bagi umat manusia. Mungkin zaman dahulu kita tidak akan pernah mengira untuk menggunakan robot untuk melakukan sebuah pekerjaan atau mencari serta memperoleh infromasi melalu jari-jemari yang tinggal mengetik  atau menyentuh layar. Namun sekarang dapat kita rasakan dan lihat bahwa hal-hal yang sebelumnya terasa mustahil sekarang telah berhasil diwujudkan sebagai wujud kenyataan bahwa perkembangan teknologi yang begitu pesat dan tidak dapat untuk dihindarkan. Hal tersebut sejalan dengan salah satu teori evolusi sosial dari Herbert spencer yang mendifinisikan evolusi sebagai wujud perubahan-perubahan kecil dalam masyarakat yang berlangsung secara perlahan dan komulatif yang terjadi dengan sendirinya . Dimana dalam perubahan-perubahan tersebut dikarena adanya sebuah usaha atau upaya-upaya yang dilakukan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan dan kondisi yang ada.

Kemajuan teknologi yang kian pesat hingga menyentuh segala lini kehidupan manusia dalam era revolusi indutri 4.0  atau juga biasa disebut sebagai era digital 4.0. Lantas apa yang dimaksud dengan era digital 4.0? era digital 4.0 sendiri merupakan fase dimana revolusi yang ada berfokus terhadap otomatisasi,machine learning, interkonetivitas, serta real time data.

Bangsa Indonesia secara umum telah memasuki dan menapaki apa yang disebut dengan era digital 4.0 hal ini ditandai dengan pergerakan sektor-sektor kehidupan yang mengarah terhadap digitalisasi yang bersifat otomatis. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya fenomena yang dapat kita rasakan berupa tumbuh suburnya perusahaan-perusahaan yang memiliki basis digital misalnya gojek,grab,google,facebook,dan berbagai layanan perpesanan atau sarana komunikasi yang ada.

Perkembangan teknologi yang ada harus mampu dibarengi dengan pemahaman dan ketersediaan sumber daya manusia yang bersifat unggul dan mampu mengelola setiap perkembangan dan kemajuan  sebagai wujud sarana meningkatkan kesejahteraan rakyat indonesia secara keseluruhan. Menteri komunikasi dan informatika Johnny G.plate dalam berita kominfo menyampaikan bahwa visi negara indonesia untuk menjadi bangsa dengan digital yang maju maka diperlukan keberanian dalam memiliki dan mengapai mimpi-mimpi besar . Oleh sebab itu diperlukan pemahaman terhadap masyarakat untuk supaya meningkatkan pemanfaatan teknologi yang telah tersedia.

Situasi pandemi seperti yang sedang kita alami saat ini membuat kita untuk senantiasa dan semaksimal mungkin untuk tetap bertahan didalam rumah-rumah kita sebagai wujud dan upaya pencegahan tertular dari penyakit yang cukup mengerikan ini yakni covid-19 yang telah berlangsung kurang lebih selama 15 bulan semenjak awal kemunculannya di Indonesia yakni bulan maret 2020.

Berbagai kebijakan dari pemerintah telah dikeluarkan untuk menekan angka penularan covid-19 dan memutus mata rantai penyebarannya. Misalnya saja dengan kebijakan stay at home ,study at home,work at home kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah ini membuat kita untuk senantiasa banyak beraktivitas dirumah . Sehingga bermunculan berbagai inovasi perihal digitalisasi untuk mempermudah kita untuk mengakses dunia-dunia luar melalui media yang telah disediakan . Namun tidak semua masyarakat mampu menerapkan dan merasakan manfaat dari kemudahan yang telah disediakan hal ini didasari karena tidak semua wilayah di Indonesia telah terjangkau oleh jaringan internet. Oleh sebab itu dalam rangka menjalankan pembangunan yang berkelanjutan maka diperlukan pemerataan jaringan dan pembangunan yang bersesuai dengan sila pancasila ke-5 yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

Di samping diperlukannya upaya mempersiapakan sarana revolusi digital yang merata dan sumber daya manusia yang mampu mengelola dan mewujudkan pembangunan melalui revolusi digital 4.0 kita juga harus mampu menumbuhkan serta melakukan pembentukan karakter bangsa yang bermoral berdasarkan nilai-nilai pancasila sebab apabila orientasi hanya berfokus pada satu lini yakni perkembangan dan pembangunan saja akan mengakibatkan berkurangnya karakter bangsa dan lunturnya nilai-nilai pancasila . Hal ini di perkuat dengan adanya hasil survei yang dilakukan oleh centre for strategic and international studies atau csis yang dilakukan pada tahun 2017  menyebutkan bahwa 9,5 % responden milenial menyatakan bahwa setuju untuk melakukan perubahan terhadap dasar negara yakni pancasila.Meskipun berjumlah sedikit namun hal tersebut menjadi sinyal awal bahwa keberadaan pancasila semakin tergerus dan lambat laun justru mengalami alienasi.

Perkembangan teknologi yang ada harus juga dibarengi dengan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai pancasila dalam proses pemanfaatan dan perkembangannya. Dalam proses ini pancasila memiliki peranan yang strategis dan berperan sentral sebagai pedoman kehidupan bangsa dan negara dalam rangka menyambut dan mempersiapkan diri ditengah-tengah perkembang teknologi yang begitu pesat seperti sekarang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun