Mohon tunggu...
Setia Widowati
Setia Widowati Mohon Tunggu... Guru - Selamat datang...

Semoga tulisan saya bisa menambah wawasan kita semua

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Taksonomi Bloom dalam Ranah Pendidikan di Indonesia

22 Oktober 2021   13:14 Diperbarui: 22 Oktober 2021   13:16 3053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Benjamin Samuel Bloom adalah seorang psikolog pendidikan berkebangsaan Amerika Serikat yang telah memberikan kontribusi besar di bidang pendidikan. Bloom memperkenalkan konsep baru dalam dunia pendidikan. Bloom berbeda dengan teori Gagne's Nine Levels of Learning yang harus dilakukan terstruktur dan semua harus urut. 

Pada Taksonomi Bloom tidak perlu dilakukan semua, pendidik dapat menilai perkembangan peserta didik (remembering dan understanding) sebelum menuju tahap berikutnya. Seseorang yang belajar harus melewati tahap yang lower dulu lalu ke high. Kelemahan teori yaitu dengan menggunakan tingkat LOT dan HOT, pendidik akan cenderung mengabaikan proses berpikir tingkat rendah dan mengejar tingkat atas.

Taksonomi Bloom adalah struktur hierarki yang mengidentifikasikan skills manusia mulai dari tingkat terendah hingga tingkat tertinggi. Dalam tahapan Taksonomi Bloom untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, level yang rendah harus dipenuhi terlebih dahulu. Tingkatan pada Taksonomi Bloom dipilih sebagai dasar mendesain tujuan pendidikan, pendidik akan dimudahkan dalam memahami, merancang, dan juga mengimplementasikan tujuan pembelajaran.

Kekuatan dari Taksonomi Bloom adalah dapat membentuk kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan baik. Tiga domain ranah dalam Taksonomi Bloom yaitu : kognitif, afektif, psikomotorik. 

Pada ranah kognitif seorang peserta didik, dapat pendidik amati dalam aspek intelektual, pengetahuan, dan keterampilan berpikir. Pendidik dapat mengembangkan pemikiran kritis dan kemampuan kognitif tingkat tinggi pada peserta didik. Ranah afektif dapat ditinjau dari segi sikap, minat, motivasi, dan perasaan peserta didik. Dalam ranah afektif bisa kita masukan dalam pendidikan karakter. Dan ranah psikomotorik dikaitkan dari aspek keterampilan peserta didik.

Revisi pada Taksonomi Bloom dilakukan karena dianggap pendidikan pada zaman ini sudah mengarahkan ke action in learning yang menggunakan verb atau kata kerja yang semula menggunakan kategori dari kata benda. Sehingga dalam merencanakan pembelajaran seorang pendidik perlu merumuskan atau menentukan tujuan pembelajaran menggunakan kata kerja operasional dari taksonomi pembelajaran.

Sistem pendidikan di negara Indonesia masih perlu mendapat perhatian lebih, jika kita ingin pendidikan di Indonesia berhasil serta menghasilkan peserta didik yang unggul dan berkarakter. Pada penerapannya, Taksonomi Bloom dapat diterapkan dalam berbagai mata pelajaran dan pada setiap jenjang pendidikan, dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun