Penyanderaan 1.300 warga Desa Kimberli, Banti Distrik Tembagapura kabupaten Mimika bukan soal materi belaka, namun di balik itu semua Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat  -Organisasi Papua Merdeka ( TPN/ OPM) ingin merdeka.
Mulanya kepolisian Indonesia mengidentifikasikan penyandera merupakan penjahat biasa, Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB), nyatanya setelah di lakukan penyelidikan lebih dalam mereka merupakan kelompok TPN/ OPM.
OPN sendiri keberadaannya lebih dari 40 tahun, tetapi mengapa sampai hari ini mereka masih terus ada bahkan informasinya anggota mereka semakin bertambah, termasuk wilayah dalam kekuasaan mereka.
Front Rakyat Indonesia untuk  West papua ( FRI-WP) dan Aliansi Mahasiswa papua (AMP) menyampaikan bahwa perjuangan TPN-PB merupakan satu tindakan politik dalam hal untuk menentukan nasib sendiri bagi Rakyat Papua Barat. TPN akan berhenti ketika indonesia bersedia mengabulkan untuk melakukan perundingan di ranah internasional. Jika tidak mengabulkan TPN akan terus beraksi.
Mereka tidak segan melawan POLRI dan TNI, nyatanya pada hari rabu, 15 November 2017 sekitar pukul 03. 50 WITA, hasil informasi dari radio posko telah terjadi penembakan didaerah Mile 69. Dua anggota Brimob terkena tembakan diantaranya  Bripka Rumte luka tembak pada punggung dan Brigadir Firman meninggal dunia.
Tentang TPN/ OPM
Pertama: TPN atau OPM adalah kelompok organisasi yang sama bedanya POLRI menyebut TPN-KB sebagai KKB sedangkan TNI menyebutnya dengan OPM yang merupakan sayap militer organisasi Papua Barat.
Kedua: Secara De Jure OPM sendiri didirikan pada tanggal 26 maret 1973, meskipun demikian ada yang mengatakan bahwa OPM sudah ada sejak tahun 1965. Organisasi ini menginginkan untuk memisahkan diri kepada pemerintah Indonesia yang sebelumnya di kenal dengan nama Irian Jaya.
Ketiga: Mengklaim TPN/ OPN telah beroperasi diseluruh wilayah papua, bahkan mereka sudah membagi wilayah menjadi tujuh wilayah komando diantaranya I. Mamta: papua Timur Laut, II. Saereri: Papua Utara/ Teluk Cenderawasih, III. Domberai: Papua Barat Laut, IV. Bomberai: Papua Barat, V. Anim Ha: papua Selatan, VI. La Pago; Papua Tengah VII. Meepago: Papua Tengah Barat.
Ke empat: Memiliki lagu kebangsaan " Hai Tanahku papua" dan bendera dengan lambang Bintang Kejora
Ke lima : Idiologi yang mereka anut adalah Nasionalisme Papua bukan Pancasila
