Mohon tunggu...
Paelani Setia
Paelani Setia Mohon Tunggu... Guru - Sosiologi

Suka Kajian Sosial dan Agama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membangun Karakter Beda-Autentik

16 Juli 2020   20:58 Diperbarui: 16 Juli 2020   20:47 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: entrepreneur.com

Bagaimana pun beda autentik eksternal adalah bagaimana cara berpikir kita dengan menjadi penikmat, penerima, dan sasaran utama profesi kita. Mereka tidak akan kecewa dengan apa yang kita berikan, yang kita sampaikan, dan yang kita hidangkan. Semuanya harus bersifat alternatif, dan solutif.

Walhasil, menjadi beda autentik melalui pendekatan eksternal harus kita turunkan pada strategi apa yang harus kita kerjakan? Ini berkaitan dengan tataran teknis. Mengunci profesi kita dengan strategi tepat sasaran.

Misalnya, menggunakan teknik menulis bahasan unik nan ringan agar pembaca tertarik, atau menggunakan jenis website yang baru, kekinian, dan menarik dilihat. Itu bagian dari strategi. Atau mengenakan pakaian yang berbeda, topi yang panjang seperti pesulap kala Anda mendongeng. Itu juga bagian dari strategi.

Setidaknya hal ini telah diprediksi oleh Edna Rabenu dan Aharon Tziner dengan judul Adapting to the New Era, yang menjelaskan esensi suatu proses adaptasi pada kepekaan fenomena riil di dunia. Persaingan, kreativitas, dan perubahan mewajibkan semua orang berkontribusi terhadap semua orang termasuk dengan kesulitan keadaan pasar dunia yang mengglobal.

Alhasil, setidaknya usaha pada penguatan dua elemen menjadi beda autentik sangatlah penting menimbang keadaan dunia saat ini. Menciptakan jiwa berbeda dengan segala keunikan dan kompetensi, dan sadar akan kondisi lingkungan dan perubahan agar tetap bisa berkontribusi secara nyata.

Selamat mencoba!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun