Mohon tunggu...
Paelani Setia
Paelani Setia Mohon Tunggu... Guru - Sosiologi

Suka Kajian Sosial dan Agama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memahami Masyarakat Digital: Ciri dan Tingkatan

4 Juli 2020   13:44 Diperbarui: 21 Mei 2021   09:25 25010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemanfaatan teknologi komunikasi oleh masyarakat digital (unsplash/dylan ferreira)

Dengan demikian, masyarakat digital identik dengan kebiasaan interaksi dengan media baru melalui konsep metode baru dalam berkomunikasi di dunia digital dan memungkinkan orang-orang dari kelompok-kelompok kecil berkumpul secara online, berbagi, menjual, dan menukar barang serta informasi.

Implementasinya masyarakat digital melakukan interaksi tidak hanya bertatap muka, hadir secara fisik, ragawi, seperti masa lalu, tetapi virtual melalui media sosial bernama WhatsApps, Facebook, Twitter, Instagram, Telegram, dan sejenisnya atau sering disebut media dalam jaringan (daring).

Ciri dan Tingkatan

Selanjutnya, dalam memahami lebih jauh masyarakat digital, ada tiga hal yang digambarkan Castells, yakni.

Pertama, digital citizenship. Yaitu penggunaan perangkat digital yang digunakan dalam pelayanan publik dan kontribusi masyarakat dalam kaitan dengan pemerintahan di suatu negara. Misalnya, penggunaan perangkat digital dalam membuat paspor, KTP, dan sejenisnya yang dilaksanakan secara online. Prosesnya lebih cepat dan efisien ketimbang harus antri panjang di loket pembuatan dokumen tersebut. Selanjutnya, kontribusi sebagai masyarakat juga bisa dilakukan melalui pelaporan suatu kejadian kepada pemerintah atau lembaga pemerintahan, contohnya melaporkan jalan yang rusak kepada pemerintah, ataupun menjadi wartawan mandiri untuk melaporkan suatu kejadian di lapangan.

Kedua, digital lifestyle. Yaitu, penggunaan perangkat digital dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya untuk kegiatan berkomunikasi dan memperoleh informasi. Hal ini di dorong kemunculan media sosial yang bisa digunakan untuk memposting sesuatu, berkomentar, share berita, hingga aplikasi penunjang kesehatan dan pendidikan.

Ketiga, digital commerce. Yaitu, penggunaan perangkat digital dalam aktivitas ekonomi, khususnya perdagangan. Contohnya, di jagat digital kita banyak sekali perangkat online shop yang menjamur untuk kebutuhan berbelanja setiap hari. Bahkan, lebih dari itu perangkat digital juga bisa digunakan untuk hal yang lebih rumit yakni transaksi pasar saham.

Dengan demikian, jika berkaca pada fakta yang ada saat ini, tampaknya seluruh masyarakat dunia sudah menjadi bagian dari masyarakat digital. Hal ini karena penggunaan internet yang masif di seluruh dunia menyebabkan hilangnya sekat interaksi antar individu dari setiap negara atau disebut globalisasi.

Misalnya, fenomena yang berkaitan dengan apa yang terjadi seputar politik-pemerintahan di Amerika Serikat dapat menular ke berbagai belahan dunia lain. Begitupun fenomena pertemanan melalui Facebook dan pencarian berita melalui Google sudah menjadi barang wajib warga dunia. Termasuk, adanya transaksi ekonomi melalui Amazon yang bisa dilakukan setiap warga negara.

Namun demikian, fenomena masyarakat digital juga tidak terjadi secara merata. Dalam memahami masyarakat digital, Kenechi Okeleke dan Jan Stryjak, dalam bukunya Building Digital Societies in Asia (2015), membagi tingkatan masyarakat digital menjadi beberapa level:

Pertama, emerging digital society. Atau tahap dasar masyarakat digital. Misalnya, seseorang sudah bisa membayar pajak melalui perangkat elektronik meskipun datang langsung ke kantor pajak tersebut. Oleh karena pada masa ini keterbukaan informasi dan ketersediaan perangkat elektronik dasar sudah disediakan pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun