Mohon tunggu...
Setiani Trie Sukmawati
Setiani Trie Sukmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hi Welcome My Profile

Happy Mind Happy Life

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Gadget Terhadap Penurunan Konsentrasi Belajar Siswa

7 Oktober 2022   08:49 Diperbarui: 7 Oktober 2022   08:54 2403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gadget adalah suatu perangkat canggih yang di dalamnya terdapat aplikasi, dan aplikasi ini menyajikan berbagai menu, diantaranya adalah sumber informasi, jejaring sosial, hiburan, penunjang kreatifitas dan masih banyak lagi (Wiwin Via Wulan Sari, 2020). 

Gadget selalu muncul dengan teknologi yang lebih baik atau selalu ada pembaruan yang membuat para penggunanya menjadi lebih nyaman dan lebih praktis. 

Fitur-fitur umum pada gadget, yaitu: Internet, Kamera, Video Call, Telepon, Email, SMS, WiFi, Bluetooth, Games, MP3, Browser, dan lain-lain. 

Gadget merupakan teknologi komunikasi yang paling berkembang saat ini gadget memiliki banyak fungsi selain untuk berkomunikasi gadget dapat digunakan sebagai media hiburan untuk menonton video, mendengarkan musik dan untuk mengabadikan momen melalui kamera (Marpaung, 2018).

Dampak negatif dari gadget adalah penurunan konsentrasi pada saat belajar anak, menjadi tidak fokus dan hanya teringat dengan gadget, misalnya anak sudah kecanduan bermain game, maka anak akan terus teringat oleh game tersebut (Ahmad Aga Robbi Hamdani, 2018). 

Konsentrasi merupakan pemusatan perhatian terhadap sesuatu sehingga seseorang tersebut tidak teringat lagi dengan hal-hal lain selain yang sedang dihadapinya (Isnawati, 2020). 

Konsentrasi belajar berarti menyingkirkan semua hal non-akademik dan memfokuskan pikiran dan tindakan pada objek yang dipelajari.

Konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya Jika seorang siswa tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar, bisa jadi ia tidak dapat menikmati proses belajar yang dilakukannya. 

Hal ini bisa saja dikarenakan mata pelajaran yang dipelajari dianggap sulit sehingga tidak dapat menyukai pelajaran tersebut, guru yang menyampaikan tidak disukai karena beberapa alasan, suasana dan tempat tidak menyenangkan, atau bahkan cara penyampaiannya membosankan (Sanjiwani et al., 2020).

Kesulitan berkonsentrasi merupakan indikator masalah belajar yang dihadapi siswa karena mengganggu pencapaian hasil belajar yang diharapkan. 

Banyak siswa mengalami masalah konsentrasi saat belajar. Hal ini terutama berlaku dalam mata pelajaran yang menantang, seperti mata pelajaran yang berkaitan dengan ilmu eksakta atau mata pelajaran dalam kelompok ilmu sosial. Anak-anak yang mengetukkan jarinya, terus bergerak, menggoyangkan kaki, mendorong tubuh orang lain tanpa alasan yang jelas, terus berbicara, dan terus bergerak sering disebut hiperaktif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun